Yuk, Pakai Bahasa Indonesia untuk Istilah Teknologi Ini
Jumat, 04 Januari 2019 -
SEBAGAI bagian dari kebudayaan, bahasa akan berkembang seiring zaman. Perkembangan itu akan terlihat pada penambahan kosakata dalam bahasa tersebut.
Demikian juga dengan bahasa Indonesia. Ketika zaman bergerak ke arah serba digital, bahasa Indonesia juga enggak mau kalah memutakhirkan diri. Banyak istilah teknologi dan informatika yang dipadankan, diserap, atau dialihbahasakan ke bahasa Indonesia.
1. Unggah dan Unduh

Salah satu cara memperkaya kosakata teknologi dan informasi dalam bahasa Indonesia ialah dengan mencari padanan kata. Pemilihan padanan istilah teknologi dilakukan dengan menggali lagi khazanah bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah di Nusantara.
Sebagai contoh padanan istilah yang digali dari bahasa daerah Nusantara ialah untuk kata 'upload' dan 'download'. Kedua istilah asing itu dipadankan dengan kata 'unggah' dan 'unduh'.
Seperti dijelaskan di laman Badanbahasa.kemendikbud.go.id, mengunduh dan mengunggah berasal dari bahasa Jawa. Mengunduh bermakna ‘menjolok atau memanen, biasanya, buah-buahan dari batangnya’. Sementara itu, mengunggah bermakna ‘menaikkan sesuatu ke tempat yang lebih tinggi’.
Dari makna itu, kata mengunduh kemudian diberi makna ‘menurunkan atau mengambil sesuatu dari tempat asalnya’ dan kata mengunggah diberi makna ‘menaikkan sesuatu dari tempat asalnya’.
Dari bentuk dasarnya kata to download bermakna ‘menurunkan atau memindahkan dari tempat yang lebih tinggi’, sedangkan to upload ‘menaikkan atau memindahkan ke tempat yang lebih tinggi’. Kemudian, kedua istilah itu mengalami perluasan makna karena digunakan dalam istilah teknologi informasi.
Internet atau komputer yang lebih besar diibaratkan sebagai sesuatu yang berada di atas, sedangkan media penyimpanan atau perangkat komputer yang lebih kecil tempat menyimpan atau mengirim data dianggap sebagai sesuatu yang berada di bawahnya. Dengan begitu, to download berarti ‘memindahkan data dari komputer yang lebih besar ke perangkat penyimpanan atau media komputer yang lebih kecil. Sedangkan to upload bermakna ‘memindahkan data dari perangkat penyimpanan atau media komputer yang lebih kecil ke komputer yang lebih besar’.
Dalam tata cara pembentukan istilah, cara pemadanan demikian disebut dengan penerjemahan dengan perekaan, yaitu pemadanan istilah asing dengan penciptaan istilah baru yang berasal dari khazanah kata bahasa-bahasa Nusantara yang memiliki kesamaan konsep. Selain hal itu, kemudahan pengucapan dan estetika bentuk juga memengaruhi keberterimaan kata mengunduh dan mengunggah.
2. Daring dan Luring

Cara lain diterapkan dalam memadankan kata 'online' dan 'offline'. Kedua kata tersebut dipadankan dengan membuatkan akronim, yakni 'dalam jaringan' dan 'luar jaringan'.
Pembentukan akronim itu merujuk pada makna 'terhubung, tersambung' untuk lema 'online'. Konsep itu kemudian diperluas penggunaannya untuk keterhubungan dengan internet atau wara wena wanua (world wide web/www).
3. Cicit, bukan Cuit

Buat kamu yang suka main di dunia Twitter, kamu pasti sudah kenal banget istilah 'tweet'. Kata itu memang sangat populer sejak media sosial Twitter diperkenalkan pada 2006.
Jack Dorsey, pendiri Twitter, menyebut kata 'tweet' sangatlah sempurna karena mewakili produk Twitter itu, yakni kicauan burung atau secuil informasi yang tidak terlalu signifikan atau penting. Jika mengacu ke ide Dorsey itu, kata 'tweet' amat pas berpadanan dengan lema ‘cicit’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Namun, kata 'cicit' seolah kalah pamor dengan lema 'cuit' untuk memadankan kata tweet. Padahal nih, lema itu tidak memiliki makna yang sama dengan tweet.
Lema 'cuit' di KBBI memiliki makna ‘bergerak-gerak menyentuh dengan jari; menggamit’.
Sementara itu, Oxford Dictionary mendefinisikan tweet sebagai tiruan suara burung atau sebuah post di media sosial Twitter. Kamus yang sama memberi rujukan tweet juga bisa menjadi kata kerja, semisal 'She tweeted a picture yesterday'.
Dalam KBBI, suara tiruan burung disebut dengan kata ‘cicit’ atau ‘mencicit’ sebagai bentuk kata kerja. Dalam hal lema 'cuit', KBBI merujuknya sebagai kata kerja, semisal ‘Ia mencuit tangan saya’.
Di lain hal, kata ‘cuitan’ merujuk ke ‘sesuatu atau seseorang yang dicuit’, contohnya ‘Cuitan gitarnya benar-benar memukau’.
Jadi, secara harfiah, pemadanan tweet dengan 'cuit' kuranglah tepat. Menulis ungkapan di Twitter sebagai kegiatan menyentuh dengan jari atau menggamit bahkan mencubit tentunya berlebihan dan keliru. Toh, mencicit atau berkicau di Twitter lebih bisa diterima. Pasalnya, menulis sesuatu di media sosial burung biru tersebut lebih mirip memberikan secuil informasi singkat, tidak signifikan. Sama halnya dengan cicit burung.
4. Lema Lain

Kalau kamu berpikir hanya segelintir kata-kata canggih yang sudah dipadankan dengan bahasa Indonesia, kamu salah besar lo.
Ada banyak istilah teknologi informasi yang sudah punya padanan dalam bahasa Indonesia. Berikut beberapa lema ranah teknologi yang sudah punya padanan bahasa Indonesia.
- Compact Disc: cakram padat
- Disket: diska
- Byte: bita
- E-mail: pos-el
- Charger: pengecas
- Charging: cas
- Smartphone: ponsel pintar
- Flash disk: diska lepas
- Social media: media sosial
- Website: situs web
- Browser: peramban
- Selfie: swafoto
- Gadget: gadget/gawai
- Mouse: tetikus
- Keyboard: papan ketik
- Software: peranti lunak
- Chip: cip
- Laptop: laptop
- Touch screen: layar sentuh
- Cyber: siber
- Server: peladen
- Blog: blog
- Homepage: laman
- Wireless: nirkabel
- World Wide Web: waring wera wanua
- Update: pembaruan
- Home: beranda
- Hacker: peretas
- Barcode: kode batang
- Broadband: jalur lebar
- Broadcast: siar
- Card Reader: pembaca kartu
- Browsing: selancar, berselancar
- Uninterrupted Power Supply (UPS): penyedia daya bebas gangguan (PDBG)
- Screenshot: tangkapan layar/rekaman layar
- Chat: obrolan
- Link: tautan
- Hot spot: kawasan bersinyal
- Game: gim
- Game Online: gim daring
- Search Engine: mesin pencari
- Netizen: warganet
- Timeline: lini masa
Nah, sudah tahu kan kata-kata canggih dalam bahasa Indonesia. Makin sering digunakan ya, biar bahasa nasional kita makin dicintai.(dwi)
Sumber foto cover: Link App