Waw, Pengobatan HIV-AIDS Diprediksi Habiskan Dana 13 Triliun

Kamis, 17 Desember 2015 - Eddy Flo

MerahPutih Nasional - Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, dari data dan rumusan WHO masyarakat pengidap virus HIV/AIDS (ODHA) dikalikan 100 orang dari jumlah yang terdeteksi oleh pemerintah dalam sebuah negara.

Namun, Khofiah menerapkan sistem yang berbeda untuk menyesuaikan dengan iklim dan kultur Indonesia yang juga berbeda, dari negara-negara lain di dunia yang mengidap epidemik serupa.

"Saya hitung penderita yang ada di lini satu itu obat paling murah harganya 350 ribu, pada lini dua, obat paling murah 1,2 juta perbulan, lini ketiga pertahunnya 39 juta, saya menghitung avaragenya katakanlah 500 ribu, dari lini satu dan lini dua," ujar Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa di Jakarta (16/12).

Dari data yang dimiliki Kementerian Sosial, penduduk Indonesia yang terjangkit virus HIV/AIDS menurut pembaharuan terkini sebanyak 255 ribu jiwa. Menurut rumus WHO jumlah tersebut seharusnya dikali 100 orang, dengan tafsiran, ada 100 orang yang mengidap HIV/AIDS dibalik 1 orang yang terdata, dalam statistik negara.

"Kalau perbulan 500 ribu di kali 255 ribu, itu kalau hitungan WHO dikali 100, tapi saya menghitung gunung es-nya itu dikali 10, berarti sebesar 2,5 juta penduduk, sehingga kita butuh 13 triliun pengobatan untuk ODHA dalam setahun dengan harga termurah," paparnya.

Sebagai catatan, anggaran penanggulangan HIV-AIDS tahun 2014, pencegahan maupun pengobatan, mencapai Rp 613 miliar. (aka)

Baca juga:

  1. 2016, Kemensos Berencana Siapkan Tiga Panti ODHA
  2. Slank Lakukan Tes HIV
  3. Lakukan Tes HIV, Slank Ajak Masyarakat Peduli Kesehatan
  4. Marsudi: HIV/AIDS Meningkat, Selesaikan dengan Damai!
  5. Gaya Hidup Anak Muda Rawan HIV/AIDS

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan