Waspada Aplikasi TikTok Rentan Untuk Diretas!

Kamis, 09 Januari 2020 - Raden Yusuf Nayamenggala

PERUSAHAAN riset cyber security, Check Point Research mengatakan, jika pihaknya menemukan banyak kerentanan dalam aplikasi berbagai video TikTok. Hal itu menunjukan jika tidak amannya pengawasan terhadap TikTok.

Check Point menemukan kemungkinan untuk pesan teks yang ada pada aplikasi yang memiliki hampir 1,5 miliar pengguna global itu bisa dibajak. Ini bisa terjadi karena penggunanya pernah mengklik tautan palsu. Jika sudah demikian, peretas akan bisa mengakses akun TikTok pengguna. Termasuk mengunggah video, menghapus video serta mengubah pengaturan video yang ada dari publik ke pribadi.

Baca Juga:

ByteDance Bantah Rumor TikTok Ingin Dijual Karena Tekanan AS

TikTok dikabarkan rentan menjadi bidikan para penjahat cyber (Foto: googleplaystore)

Selain itu, Check Point juga menemukan, bahwa infrastruktur TikTok memungkinkan peretas untuk mengarahkan ulang pengguna yang diretas, ke situs web berbahaya yang tampilnya menyerupai beranda TikTok. Hal tersebut dimungkinkan dengan digabungkan skrip lintas situs, serta serangan lainnya pada akun para pengguna TikTok. Mengirim tautan dan informasi keamanan lainnya lewat SMS ialah masalah keamanan yang sudah marak dilakukan. Metode itu merupakan metode favorit bagi penjahat cyber yang ingin mengakses ponsel pengguna.

Pada tahun 2014 sendiri, Kantor Komisi Informasi Inggris memberikan denda kepada promotor konser lebih dari USD$100.000, karena mengirim pesan teks palsi pada penonton konser layaknya berasal dari ibu mereka. Amnesty Internasional sendiri, mendokumentasikan pada tahun 2018, bagaimana para peretas bisa menjelajahi Gmail pengamanan dua lapis Yahoo dengan mencuri kdoe informasi 2FA lewat SMS.

Dalam kasus kerentanan keamanan pada TikTok, Check Point mengatakan sudah memberitahukan hal itu pada perusahaan induk TikTok. Sejak itulah aplikasi tersebut sudah memperbaiki masalahnya.

"TikTok berkomitmen untuk melindungi data pengguna. Seperti organisasi lainnya, kami mendorong para peneliti keamanan yang bertanggung jawab, untuk secara pribadi mengungkapkan kerentanan kepada kami" ujar Anggota tim Keamanan TikTok, Luke Deshotels, seperti yang dilansir dari laman The Verge.

Baca Juga:

Instagram Akan Larang Influencer Promosikan Vape? Kenapa?

TikTok terus melakukan peningkatan keamanan (Foto: pixabay/mcafee)

Sebelum mengungkapkan pada publik sendiri, Check Point setuju jika semua masalah yang dilaporkan akan diperbaiki dalam versi baru dari aplikasi tersebut. Pihak TikTok pun berharap resolusi yang sukses itu bisa mendorong kolaborasi di masa depan dengan para peneliti keamanan.

Peneliti utama pada laporan Check Point, Oded Vanunu menjelaskan, jika aplikasi seperti TikTok merupakan sasaran empuk bagi para peretas, disebabkan jumlah data dan informasi pribadi berpotensi akan ditransfer atau digandakan.

Apalagi aplikasi seperti TikTok bisa digunakan di berbagai platform. Maka akan lebih mudah bagi para penjahat cyber untuk beraksi dengan cepat. "Kami melihat sejumlah aktivitas kejahatan di IM dan jejaring sosial, kami coba memastikan orang mengerti jika di ruang cyber data dan privasi kamu sangat berisiko" ujar Vanunu. Selain aplikasi TikTok yang rentan serangan, banyak aplikasi yang sudah ada sejak lama juga rentan diretas. Hal itu peluangnya lebih besar karena aplikasi tersebut punya banyak pengguna. (ryn)

Baca Juga:

Instagram Punya Fitur Baru, Bisa Unggah Banyak Foto dalam Satu Story

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan