Wapres Ma'ruf Sebut Bakal Ada Sertifikasi Bebas Corona untuk Warga Asing

Rabu, 04 Maret 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran virus corona.

Caranya dengan memperketat masuknya warga negara asing (WNA) ke Indonesia dan akan menerapkan sertifikasi bebas corona. Hal ini mengingat penyebaran virus corona pertama kali dilakukan oleh WNA Jepang di Jakarta.

Baca Juga:

Hanya 1 Persen Anak-Anak Pengidap Virus Corona

"Kita juga akan meneliti jejak perjalanan, ke mana saja dia dan dari mana saja, sehingga kan daerah yang terdampak corona kan cukup luas," kata Ma'ruf kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/3).

Menurut Ma'ruf, penerbitan sertifikasi bebas virus corona akan dimulai dengan tahap penelusuran riwayat perjalanan WNI dan WNA dari luar negeri.

"Kita juga akan meneliti jejak perjalanan ke mana saja dia dan dari mana saja, sehingga kan daerah yang terdampak corona kan cukup luas," ucapnya.

"Pokoknya kita akan memperketat masuknya wisman (wisatawan mancanegara) atau juga WNI yang juga pulang dari luar negeri juga akan kita perketat," jelas Ma'ruf.

Petugas pengamanan dalam (Pamdal) Kantor Wali Kota Jakarta Utara melakukan pengecekan suhu tubuh karyawan yang masuk ke gedung wali kota, Rabu (4/3/2020). (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Utara)
Petugas pengamanan dalam (Pamdal) Kantor Wali Kota Jakarta Utara melakukan pengecekan suhu tubuh karyawan yang masuk ke gedung wali kota, Rabu (4/3/2020). (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Utara)

Pemerintah pun telah menyiapkan 135 rumah sakit (RS) lengkap dengan kamar isolasi untuk menangani virus corona. RS tersebut, kata Ma'ruf, sudah sesuai standar WHO.

"Keduanya, pemerintah sudah menyiapkan antisipasi penanganan kasus. Sudah 135 RS yang dilengkapi dengan kamar isolasi, yang memenuhi standar atau protokol WHO, kalau terjadi apa-apa," kata Ma'ruf.

Selain itu, pemerintah juga disebut telah menyiapkan kebutuhan pokok hingga obat-obatan bagi masyarakat. Ma'ruf pun meminta warga tak buying panic.

"Pemerintah sudah menyiapkan penyediaan kebutuhan pokok, obat-obatan dan keperluan-keperluan masyarakat. Sehingga masyarakat tidak perlu panik, kemudian memborong ini memborong itu," pungkas dia.

Baca Juga:

Merebaknya Virus Corona, PSI Minta Pemprov DKI Batalkan Formula E

Pemerintah resmi mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia pada Senin (2/3) kemarin. Kedua pasien yang merupakan ibu (64) dan anak (31) itu kini masih dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Akibat virus corona pertama di Indonesia ini, wilayah Jakarta, Depok, dan sekitarnya meningkatkan kewaspadaan. Istana Negara, perkantoran, hingga MRT pun memberlakukan pengecekan suhu badan di pintu-pintu masuk.

Sementara satu sekolah internasional di Jakarta, ACG School, di Jati Padang, Pasar Minggu, juga terpaksa meliburkan aktivitas belajar mengajar selama 14 hari usai diduga seorang guru terinfeksi vorona. (Knu)

Baca Juga:

WeChat Sensor Kata Kunci Tentang Virus Corona? Ada Apa?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan