Walhi Tuding Pejabat Eselon I Bekingi Perusahaan Sawit Pembakar Lahan

Senin, 07 September 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih, Nasional-Dalam 18 tahun terakhir, kerap menjadi langganan kebakaran hutan dan lahan. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan paling sering mengalami kebakaran hutan. 

Menurut Manager Penanganan Bencana WALHI Nasional, Mukri Friatna, belum ada tindakan tegas dari pemerintah untuk menangani kebakaran hutan yang terjadi.

"Kalau dibilang (pemerintah) kerja memang iya, tapi kalau orientasinya hasil sampai saat ini tidak ada," ucap Mukri di Jakarta, Minggu (6/9).

Mukri melanjutkan ketidaktegasan dari pemerintah terjadi karena banyak pejabat-pejabat negara yang bekerja di perusahaan tersebut.

"Karena pejabat eselon I kebanyakan jadi komisaris di perusahaan tersebut," imbuhnya.

Mukri menilai, terdapat unsur kesengajaan dari perusahaan-perusahaan sawit atas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi. "Yang umum itu pembukaan lahan dan klaim asuransi," tegasnya.

Sebelumnya, BNPB menyatakan hampir 99,9 persen penyebab kebakaran hutan dan lahan memang disengaja dibakar oleh manusia. Berdasarkan data dari Polda dan Mabes Polri motif pembakaran hutan adalah motif ekonomi, serta dilakukan oleh kelompok terorganisir dalam bentuk koperasi. Modusnya dengan melakukan pembakaran lahan yang berada jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak menimbulkan kecurigaan. (Yni)

Baca Juga: 

BNPB: 99,9% Penyebab Kebakaran Hutan Disengaja

Atasi Kekeringan, BNPB Siapkan Dana Rp75 Milliar

Greenpeace Indonesia Aksi Tolak Hiu di Restoran

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan