Unik, Perempuan Tidak Boleh Mengaduk Dodol Depok Khas Betawi
Selasa, 29 Maret 2016 -
Merahputih Budaya- Salah satu camilan khas Kota Depok yang merupakan warisan leluhur suku Betawi adalah Dodol Depok.
Sebagai kuliner tradisional yang masih menjaga keunikannya, ternyata Dodol Depok masih melestarikan rahasia dan leluri yang hingga kini masih terus diyakini. Seperti, kepercayaan pantangan bagi wanita untuk mengaduk terakhir pembuatan dodol.
Hal tersebut dikatakan oleh salah seorang penjual dodol Depok yang sudah menggeluti usaha tersebut sejak tahun 80-an.
Karimudin seorang penjual dodol depok khas betawi
Saat merahputih.com menyambangi rumahnya yang berada di sebuah gang di Beji Utara, Depok, lelaki yang baru mempunyai seorang cucu itu mengatakan makanan yang menjadi khas Betawi tidak serta-merta dibuat. Ada beberapa adat yang tidak boleh dilanggar.
"Adapun proses pengadukan, yang pertama kudu dua perempuan. Setelah setengah matang, baru empat orang lelaki yang mengaduk secara bergiliran. Tidak boleh dibalikkan ke perempuan lagi. Atau sebaliknya, tidak boleh," kata Karimudin (61) di Gg Irih Sirah, Beji, Depok, Senin (28/3).
Ihwal demikian, ucap Karimudin, tidak boleh diubah karena akan berdampak kegagalan. Karena itu, merupakan tradisi sedari dulu yang patut dijaga kelestariannya.
"Memang sudah dari dulu. Dan itu bukan karena apa, melainkan dari logika saja, kok. Kalau untuk awal kan masih berupa santan. Jadi, mengaduknya tidak terlalu berat. Kalau sudah setengah matang, pasti agak berat. Perempuan pasti tidak akan kuat," ucapnya.
Oleh karena itu, pembuatan dodol dan makanan khas Betawi, tidak bisa dibuat sembarangan. "Ada aturan tersendiri," ucapnya singkat. (Ard)
BACA JUGA:
- Sulitnya Membuat Dodol Depok Khas Betawi
- Dodol Legit Asli Betawi di Festival Lebak Bulus
- Saat Imlek harus Makan Bersama dan Lahap Dodol
- Syahdu, Lantunan Ayat Suci Alquran Terdengar di Taman Lembah Gurame Depok
- Taman Lembah Gurame, Taman Kotanya Orang Depok