UNDP Indonesia Serukan Galang Persatuan Merawat Lingkungan

Minggu, 05 Juni 2022 - Yudi Anugrah Nugroho

PADA peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (5/6), Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) di Indonesia menyerukan pesan persatuan dalam semangat menjaga bumi.

Demi menyebarluaskan seruan tersebut, UNDP Indonesia meluncurkan sebuah video berisi pesan tentang kekuatan keragaman suku bangsa bahu-membahu menjadi bagian dari solusi atas krisis lingkungan hidup.

>Baca juga:

>Kentang Jadi Sumber Energi Ramah Lingkungan

"Tindakan cepat akan dapat memelihara planet secara berkelanjutan, dan memberi kita hasil nan harus kita lindungi," kata anggota staf UNDP Indonesia dari Kenya John Kimani pada video tersebut.

Sementara, dalam pesan video tersebut pula, staf UNDP Indonesia mengajak masyarakat luas untuk menjadi bagian dari solusi krisis lingkungan hidup. Keenam staf menyampaikan pesan dalam bahasa isyarat serta bahasa ibu mereka, antara lain bahasa Minang, Toraja, Swahili, Mandarin, dan Inggris.

iklim
Salah satu krisis iklim adalah es yang mencair yang menaikan level air laut di pesisir pantai. (Foto: Unsplash/NOAA)

Pesan disampaikan sambil memegang tanaman untuk melambangkan pertumbuhan dan pembangunan. "Merawat planet, kita akan memulihkan ekosistem, tetapi kita tidak bisa melakukannya sendiri," kata staf UNDP Indonesia Sakina Tarmizi berbicara dalam bahasa Minang.

Baca juga:

Bill Gates Pesan Kapal Pesiar Mewah Ramah Lingkungan, Harganya Bikin Melotot

Video pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema "Kita Hanya Memiliki Satu Bumi" tersebut melengkapi kampanye global PBB setiap tahunnya dalam Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa/United Nations Environment Programme (UNEP), untuk mempromosikan aksi lingkungan hidup.

Pesan tersebut diterbitkan hanya beberapa hari setelah Stockholm+50, menandai setengah abad konferensi pertama nan menyoroti pentingnya multilateralisme untuk mengatasi tiga krisis dunia, meliputi krisis iklim, alam, dan polusi.

lingkungan
Menjaga lingkungan merupakan tugas bersama sebagai solusi perubahan iklim. (Foto: Unsplash-Kelly Sikkema)

Menurut UNDP, Indonesia merupakan salah satu negara paling rentan terhadap perubahan iklim apalagi dengan peningkatan polusi global, karena kepadatan penduduk tinggi, dan tingkat konsumsi tidak berkelanjutan.

Dengan agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030 nan dicapai dalam kurun satu dekade, para pendukung lingkungan hidup berharap konferensi Stockholm 50+ menyediakan platform bagi Indonesia untuk mengadvokasi prioritasnya dalam mengatasi perubahan iklim, melalui konsumsi berkelanjutan dengan ekonomi sirkular, pengelolaan laut secara berkelanjutan, dan pengurangan sampah plastik ke laut. (*)

Baca juga:

Toilet Ramah Lingkungan Dibangun di Kawasan Wisata Prioritas

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan