UNDP Indonesia Serukan Galang Persatuan Merawat Lingkungan


UNDP Indonesia serukan persatuan dalam penanganan lingkungan. (Foto: Unsplash-Markus Spiske)
PADA peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (5/6), Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) di Indonesia menyerukan pesan persatuan dalam semangat menjaga bumi.
Demi menyebarluaskan seruan tersebut, UNDP Indonesia meluncurkan sebuah video berisi pesan tentang kekuatan keragaman suku bangsa bahu-membahu menjadi bagian dari solusi atas krisis lingkungan hidup.
Baca juga:
"Tindakan cepat akan dapat memelihara planet secara berkelanjutan, dan memberi kita hasil nan harus kita lindungi," kata anggota staf UNDP Indonesia dari Kenya John Kimani pada video tersebut.
Sementara, dalam pesan video tersebut pula, staf UNDP Indonesia mengajak masyarakat luas untuk menjadi bagian dari solusi krisis lingkungan hidup. Keenam staf menyampaikan pesan dalam bahasa isyarat serta bahasa ibu mereka, antara lain bahasa Minang, Toraja, Swahili, Mandarin, dan Inggris.

Pesan disampaikan sambil memegang tanaman untuk melambangkan pertumbuhan dan pembangunan. "Merawat planet, kita akan memulihkan ekosistem, tetapi kita tidak bisa melakukannya sendiri," kata staf UNDP Indonesia Sakina Tarmizi berbicara dalam bahasa Minang.
Baca juga:
Bill Gates Pesan Kapal Pesiar Mewah Ramah Lingkungan, Harganya Bikin Melotot
Video pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema "Kita Hanya Memiliki Satu Bumi" tersebut melengkapi kampanye global PBB setiap tahunnya dalam Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa/United Nations Environment Programme (UNEP), untuk mempromosikan aksi lingkungan hidup.
Pesan tersebut diterbitkan hanya beberapa hari setelah Stockholm+50, menandai setengah abad konferensi pertama nan menyoroti pentingnya multilateralisme untuk mengatasi tiga krisis dunia, meliputi krisis iklim, alam, dan polusi.

Menurut UNDP, Indonesia merupakan salah satu negara paling rentan terhadap perubahan iklim apalagi dengan peningkatan polusi global, karena kepadatan penduduk tinggi, dan tingkat konsumsi tidak berkelanjutan.
Dengan agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030 nan dicapai dalam kurun satu dekade, para pendukung lingkungan hidup berharap konferensi Stockholm 50+ menyediakan platform bagi Indonesia untuk mengadvokasi prioritasnya dalam mengatasi perubahan iklim, melalui konsumsi berkelanjutan dengan ekonomi sirkular, pengelolaan laut secara berkelanjutan, dan pengurangan sampah plastik ke laut. (*)
Baca juga:
Toilet Ramah Lingkungan Dibangun di Kawasan Wisata Prioritas
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau

Sejauh Mata Memandang, Mulih, dan Fashion Revolution Indonesia Gelar Lokakarya ‘Kembali Baik’, Kampanyekan Perawatan Pakaian

Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan

Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi

Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya

Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'

Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya

WWF Indonesia Kampanyekan Beyond Wildlife, Upaya Mengaungkan Aksi Penyelamatan Bumi

Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan
