Trump Larang Terima Mahasiswa Asing Skema Beasiswa, Kampus Harvard Meradang
Jumat, 23 Mei 2025 -
Merahputih.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengeluarkan kebijakan kontroversial. Kali ini, Trump melarang Universitas Harvard menerima mahasiswa dan mahasiswi asing termasuk dalam skema beasiswa.
Trump juga memaksa pelajar asing lain yang sudah menempuh pendidikan di Universitas Harvard untuk segera dipindahkan ke kampus-kampus lain. Perpindahan tidak segera diurus, mahasiswa asing tersebut akan dicabut legalitasnya tinggal di AS.
Pengumuman itu disampaikan Kementerian Dalam Negeri AS. Menteri Dalam Negeri AS Kristi Noem segera memerintahkan untuk menghilangkan sertifikasi Program Pertukaran Mahasiswa Universitas Harvard untuk tahun ajaran 2025-2026.
"Ini merupakan suatu privilese, bukan hak, bagi universitas untuk menerima mahasiswa asing dan mendapatkan keuntungan dari biaya kuliah yang lebih tinggi untuk membantu menambah dana abadi mereka yang bernilai miliaran dolar," kata Noem dalam keterangannya dikutip Jumat (23/5).
Baca juga:
Dengan larangan menerima mahasiswa asing Harvard akan kehilangan proporsi finansial besar. Pelarangan itu akan pula menyebabkan biaya kuliah sebesar puluhan USD pada setiap tahunnya dibebankan pada mahasiswa.
Langkah itu dilakukan setelah Harvard menolak memberikan informasi yang diminta Noem terkait visa pelajar di kampus itu.
Tercatat ada 6.800 mahasiswa asing yang kuliah di Harvard pada 2025-2026. Angka itu merupakan 27 persen dari seluruh mahasiswa yang kuliah di kampus ternama AS tersebut.
Warga asing asal China pernah menjadi mahasiswa yang terbanyak masuk Harvard pada 2022 sebesar 1.016 orang.
Mahasiswa asing lainnya yang paling banyak masuk Harvard antara lain India, Korea Selatan, Inggris, Jerman, Australia, Singapura, dan Jepang.
Kedutaan Besar China di Washington tidak merespons permintaan Reuters terkait tanggapan tentang kebijakan AS soal Harvard. Sesaat setelah pengumuman Noem, Kampus Harvard menegaskan tidak akan tunduk pada larangan yang menurutnya melanggar hukum.
“Kami berkomitmen penuh untuk mempertahankan kemampuan Harvard dalam menampung mahasiswa dan akademisi internasional kami," kata Harvard.
Baca juga:
Pemimpin Keuangan G7 Soroti Tarif Trump Bikin Naiknya Ketidakpastian Ekonomi Global
Harvard menambahkan bahwa pihaknya berupaya menawarkan bimbingan dan dukungan kepada mahasiswa asing.
"Tindakan pembalasan ini mengancam kerugian serius bagi komunitas Harvard dan negara kami, serta merusak misi akademik dan penelitian Harvard,” tegas Harvard.
Pihak Universitas Harvard segera merespons tindakan pemerintah AS menutup program penerimaan mahasiswa asing di kampus mereka. Kebijakan ekstrem itu dinilai berdampak besar terhadap ribuan mahasiswa asing di Universitas Harvard.
Harvard kemudian menegaskan bahwa kebijakan itu ilegal dan bisa memicu pembalasan. (Knu)