Trump Ejek Negara Yang Ingin Bernegosiasi Soal Tarif Dengan Sebutan Cium Pantatnya

Kamis, 10 April 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Presiden Amerika Donald Trump mengejek negara yang memohonkan negosiasi tarif resiprokal atau alias liberation day dan publik secara satir dengan Tarif Trump.

Pernyataan kontroversial Trump itu disampaikan saat berbicara di Komite Kongres Nasional Partai Republik.

Ia menyebutkan, berbagai negara siap melakukan apa saja saat mencoba bernegosiasi dengannya. Trump menegaskan, dirinya negosiator yang lebih baik daripada Kongres.

"Saya katakan kepada Anda, negara-negara ini menghubungi kita, mencium pantat saya. Mereka sangat ingin membuat kesepakatan, 'tolong tuan buat kesepakatan, saya akan melakukan apa saja, saya akan melakukan apa saja tuan'," kata Trump dikutip dari freepressjournal.in, Rabu (9/4).

Baca juga:

Indonesia Segera Kirim Tim Diplomasi Tarif Resiprokal AS, Belum Siapkan Tarif Balasan

Ia mengatakan, beberapa anggota Partai Republik yang 'pemberontak' berpendapat bahwa dirinya harus mengizinkan Kongres membuat kesepakatan. Trump enggan melakukan hal tersebut, lantaran ia percaya jika itu yang terjadi, China tidak akan dikenakan tarif sebesar 104 persen, dan sebaliknya.

"Saya akan melihat beberapa pemberontak Republik yang ingin berlagak sok berkuasa berkata, 'Menurut saya Kongres harus mengambil alih negosiasi.' Percayalah, Anda tidak bernegosiasi seperti saya bernegosiasi," katanya.

Trump berkeyakinan negosiasi Kongres akan menjual Amerika.

"Kongres mengambil alih negosiasi untuk menjual Amerika dengan cepat karena Anda akan bangkrut. Saya baru melihatnya hari ini. Beberapa anggota kongres Anda berkata, 'Saya pikir kita harus terlibat dalam negosiasi tarif, '" ujar Trump.

Trump mengatakan, negosiasi Kongres akan membuat China paling bahagia, karena China tidak perlu membayar tarif apa pun. Sebaliknya kata Trump, Amerika yang akan membayarnya.

"Oh, itulah yang saya butuhkan. Saya butuh seseorang yang memberi tahu saya cara bernegosiasi. Saya katakan, orang-orang paling bahagia di dunia adalah orang Tiongkok. Mereka tidak akan membayar 104 persen. Saya katakan, mereka tidak akan membayar sepeser pun, [sebaliknya] kami akan membayar mereka 104 persen," katanya. (Tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan