Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selasa, 04 November 2025 -
Merahputih.com - Kondisi cuaca ekstrem yang meliputi curah hujan tinggi, banjir, kekeringan, hingga sengatan panas, berpotensi menimbulkan dampak negatif signifikan terhadap kesehatan masyarakat.
Pakar kesehatan memprediksi bahwa peluang peningkatan penularan penyakit tular vektor seperti demam berdarah, chikungunya, dan leptospirosis, serta penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air seperti diare, disentri, dan tifus, akan melonjak selama periode cuaca ekstrem.
"Penting untuk menyiapkan asupan makanan dan suplemen yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit," ujar dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD,K-R, spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Selasa (4/11).
Baca juga:
Cuaca Eksrem Bikin Banjir di Semarang, BNPB Siagakan 2 Pesawat Buat Reduksi Awan Hujan
Strategi Gizi dan Istirahat Hadapi Cuaca Ekstrem
Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) ini menekankan pentingnya mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuh. Asupan ini harus meliputi sayur, buah, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Konsumsi makanan yang kaya Vitamin C sangat dianjurkan untuk membantu peningkatan daya tahan tubuh. Sumber Vitamin C meliputi buah-buahan seperti jambu, jeruk, stroberi, tomat, mangga, dan nanas, serta sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan bayam.
Selain itu, asupan Vitamin D juga memegang peranan vital untuk sistem kekebalan tubuh, mencegah peradangan, serta menjaga kesehatan tulang dan gigi. Makanan kaya Vitamin D termasuk ikan salmon, tuna, susu sapi, susu kedelai, jamur, dan buah jeruk.
Baca juga:
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem. Kebutuhan cairan orang dewasa berkisar antara 30 hingga 35 mililiter per kilogram berat badan. Misalnya, seseorang dengan berat badan 60 kilogram membutuhkan sekitar 1,8 liter hingga 2,1 liter cairan per hari.
Terakhir, dr. Faisal menyampaikan bahwa istirahat yang cukup adalah kunci. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri telah memperingatkan bahwa Indonesia berpotensi menghadapi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat dan angin kencang, mulai akhir Oktober hingga awal November 2025.
"Istirahat cukup minimal 7-8 jam per hari agar tubuh bisa pulih dan memperkuat sistem imun," tegasnya.