Tren Kecantikan Indonesia Berkembang Pesat, Konsumen Minati Prosedur Noninvasif dengan Teknologi Aman dan Tesertifikasi
Selasa, 27 Mei 2025 -
MERAHPUTIH.COM — DALAM beberapa tahun terakhir, tren kecantikan di Indonesia berkembang pesat. Hal itu ditandai dengan peningkatan permintaan pasien dan kemajuan teknologi estetika. Prosedur noninvasif seperti facial, chemical peeling, dan teknologi HIFU menjadi makin diminati karena downtime minimal. Sementara itu, prosedur invasif seperti filler, botox, tanam benang, dan bedah estetika mulai diterima lebih luas karena hasilnya lebih signifikan dan bertahan lama.
Founder and Director Dagne Pupo Clinic, Spanyol, dr Dagne Pupo mengatakan, dalam kedokteran estetika, pasien menjadi prioritas utama. Dalam hal ini, kepuasan, keamanan, dan pengalaman konsumen. “Saat inovasi, ilmu, dan keindahan bersatu, kita menciptakan alat yang meningkatkan praktisi dan memberdayakan pasien, mewujudkan visi bersama untuk masa depan estetika di Indonesia,” kata Pupo dalam acara peluncuran Saypha 2.0 dari GEA Aesthetic dan Croma-Pharma, di Jakarta, pekan lalu.
Persatuan inovasi, ilmu, dan keindahan ini diwujudkan GEA Aesthetic, divisi estetika khusus dari distributor alat kesehatan terkemuka Indonesia GEA Medical, bersama Croma-Pharma GmbH, pemimpin global asal Austria yang diakui di pasar estetika internasional, dalam teknologi filler dermal asam hialuronat yang telah mendapatkan pengesahan Badan Regulasi Perangkat Medis Uni Eropa (EU Medical Device Regulation/MDR), Croma Saypha 2.0. “Membawa produk kelas dunia Croma-Pharma, seperti filler Saypha 2.0, ke Indonesia menguatkan ikhtiar inovasi kami atas pemenuhan kebutuhan konsumen masyarakat umum serta profesional medis kami yang terus berkembang dan cerdas,” kata Chief Marketing Officer (CMO) of GEA Medical Endrajaya Tjen.
Portofolio Croma-Pharma dibangun sesuai standar tinggi persyaratan keselamatan yang dirancang untuk memberikan perlindungan terbaik bagi kesehatan dan keselamatan pasien serta pengguna. Selain itu, Croma-Pharma juga mengembangkan teknologi MACRO Core yang bertujuan untuk menjaga kualitas dan mendukung keamanan lini produk filler dermal estetik Croma-Pharma yang dikenal dengan nama Saypha. Teknologi MACRO Core dikembangkan secara eksklusif oleh Croma-Pharma di mana karakteristik viskoelastis yang telah ditentukan sebelumnya dapat dicapai dalam proses produksi sehingga kualitas produk menjadi lebih murni.
Baca juga:
Beautiverse Harmonisasikan Industri Kecantikan dan Kesehatan Holistik, digelar Perdana di Bali
Tidak hanya mendapatkan persetujuan dari MDR, produk Croma-Pharma juga telah melalui tujuh uji klinis yang melibatkan 470 pasien. Produk Croma-Pharma diklaim terbukti memiliki standar tertinggi di pasar estetika. Hal itu tecermin dari tingkat respons pasien yang melampaui 95 persen dengan 92 persen dari jumlah pasien mengalami peningkatan estetika yang bertahan hingga bulan ke-13. Selain itu, tercatat juga lebih dari 90 persen pasien puas dengan hasil perawatan pada bulan kesembilan. Hal yang lebih utama, yakni tidak tercatat adanya efek samping serius terkait dengan produk yang terdeteksi dalam uji klinis tersebut.
"Indonesia merupakan pasar yang dinamis dan berkembang pesat untuk perawatan estetika, dan kami sangat senang dapat bermitra dengan GEA Aesthetic. Jaringan distribusi mereka yang mapan, komitmen terhadap kualitas layanan, dan pemahaman mendalam tentang pasar lokal menjadikan mereka mitra ideal untuk memperkenalkan solusi inovatif Croma-Pharma, termasuk filler Saypha 2.0 kami,” jelas Director of Global Marketing & Customer Experience of Croma Valentin Gruber.
Sementara itu, dokter bedah plastik dan rekonstruksi estetik, yang berpraktik di The Clinic Menteng, RS Pondok Indah, dan RSPPN Soedirman dr Ide Bagoes Insani, MM, MARS, Sp BP-RE mengatakan, dalam memilih filler untuk pasien, ia selalu mempertimbangkan beberapa karakteristik penting yang harus disesuaikan dengan kebutuhan anatomi dan tujuan estetika setiap individu. “Tidak semua filler cocok untuk semua area wajah sehingga pemilihan produk harus sangat selektif dan berdasarkan evidence based medicine (EBM). Dengan begitu, produk filler yang baik ialah yang dapat mengakomodasi karakteristik dari setiap area wajah,” jelasnya.
Sebagai dokter spesialis bedah plastik, Bagoes menekankan bagaimana pendekatan komprehensif dengan kombinasi prosedur minimal invasif dan bedah estetika dapat memberikan hasil lebih optimal dan harmonis, seperti penggunaan filler untuk menyempurnakan kontur pascaoperasi.
Senada, praktisi estetika dr Indry Putri Widjaya, yang mengkhususkan diri pada bidang perawatan anti-aging, kontur wajah, dan peremajaan kulit dari Privee Clinic, menekankan pentingnya kualitas produk estetika dalam mencapai hasil yang alami dan awet.
“Saya kagum pada hasil kontur Croma pada wajah pasien yang mampu memberikan perubahan signifikan, tapi masih terlihat sangat natural. Setelah mengunjungi fasilitas produksi Croma-Pharma di Austria, saya yakin dengan standar tinggi produknya yang memastikan hasil tampak alami, tahan lama, dan tetap aman,” tutup Indry.(*)
Baca juga:
Teknologi Coolwaves untuk Body Contouring tanpa Rasa Sakit, Ampuh Lenyapkan Selulit