Tradisi Kraton Jogja Mubeng Beteng Malam Satu Suro Ditiadakan

Selasa, 10 Agustus 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kraton Yogyakarta meniadakan tradisi Mubeng Beteng yang biasa dilakukan pada pergantian Malam Satu Suro atau malam pergantian Tahun Baru Hijriah. Seharusnya tradisi yang sudah ada sejak lama dilakukan pada Senin (9/8) malam.

Pangarsa Paguyuban Abdi Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, KMT Projosuwasono, mengatakan, Lampah Budaya Mubeng Beteng ditiadakan untuk menghindari kerumunan yang berpotensi menyebarkan COVID-19.

Baca Juga:

Libur Tahun Baru Islam Digeser, Simak Tanggalnya

"Karena situasi tidak memungkinkan dan mengikuti peraturan pemerintah, Kraton Yogyakarta meniadakan lagi Lampah Budaya Mubeng Beteng pada tahun ini," katanya lewat keterangan tertulis, Senin (09/08).

Sebagai gantinya, Kesultanan meminta kepada seluruh masyarakat DI Yogyakarta dan sekitarnya untuk melakukan tradisi tahunan tersebut di rumah masing-masing melalui cara berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Lampah Budaya Mubeng Beteng dilakukan sebagai sarana untuk evaluasi dan introspeksi terkait segala hal yang telah terjadi ditahun sebelumnya.

Prosesi ini dilakukan oleh Abdi Dalem maupun masyarakat umum tepat pukul 00.00 WIB dengan cara mengelilingi area dalam beteng (Benteng) Kraton Yogyakarta.

Lampah Budaya Mubeng Beteng dimulai dari Kamandhungan Lor, Ngabean, Pojok Beteng Kulon, Plengkung Gading, Pojok Beteng Wetan, Jalan Ibu Ruswo, Alun-Alun Utara, dan kembali ke Kamandhungan Lor.

Tradisi Mubeng Beteng Kraton Yogyakarta tahun 2018. (MP/Teresa Ika)
Tradisi Mubeng Beteng Kraton Yogyakarta tahun 2018. (MP/Teresa Ika)

Selama Lampah Budaya Mubeng Beteng, Abdi Dalem Kraton Yogyakarta maupun masyarakat umum tidak boleh berbicara, bahkan makan dan minum

Sebelum tradisi dimulai, Kraton Yogyakarta turut mengadakan sejumlah tradisi seperti pembacaan macapat.Tak hanya tradisi Mubeng Beteng, pelaksanaan Hajad Dalem Jamasan Pusaka Alip 1955 juga tertutup untuk umum.

Pembersihan pusaka Kraton Yogyakarta tahun ini dilakukan di dalam kraton Yogyakarta dan hanya dihadiri oleh para abdi dalem. Sebelumnya tradisi jamasan pusaka dilakukan di luar kraton Yogyakarta seperti di museum kereta kencana Kraton Yogyakarta. (Teresa Ika/ Yogyakarta)

Baca Juga:

Ratusan Penyandang Disabilitas di Yogyakarta Terima Vaksin COVID-19

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan