Tiongkok Kembali Pangkas Yuan

Selasa, 05 Januari 2016 - Luhung Sapto

MerahPutih Asia - Tiongkok memangkas nilai tukar Chinese Yuan Renminbi (CNY) terhadap mata uang dollar Amerika Serikat (USD) untuk kedua kalinya. Untuk USD 1 dipatok 6,53 yuan. 

Posisi nilai tukar ini merupakan yang terendah sejak 24 Mei 2011. The People’s Bank of China tengah sengaja melemahkan yuan dalam upaya membuat mata uang yuan lebih market friendly. 

Kondisi ini diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga satu semester ke depan.

"Tren pelemahan yuan berlanjut di awal tahun ini sejalan dengan rencana The People’s Bank of China," ujar analis valas dari Standard Chartered cabang Hong Kong, Eddie Cheung seperti dikutip dari Reuters, Selasa (5/1).

Sebelumnya, pada Agustus 2015 Tiongkok mendevaluasi yuan untuk mendongkrak ekspor yang mengalami penurunan tajam selama bulan Juli.

Tiongkok mendevaluasi mata uang yuan sebesar hampir 2 persen terhadap mata uang dollar Amerika Serikat menjadi USD 1 sama dengan 6,40 yuan, turun 1,11 persen dari 6,33 per dollar sehari sebelumnya.   

Ekonomi Tiongkok, yang kini menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia, memburuk. Imbas ekonomi Tiongkok bermasalah turut dirasakan sejumlah negara termasuk Indonesia. 

"Perlambatan ekonomi Tiongkok diperkirakan akan terus berlangsung sepanjang tahun 2016," sebut ekonomi Goldman Sachs Group Inc, MK Tang, Senin (4/1) lalu. 

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok di bawah dua digit. Mengutipdata Bloomberg, pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini hanya akan sebesar 6,5 persen dan turun menjadi 6,3 persen di tahun 2017.

BACA JUGA:

  1. Di Luar Dugaan, Pendapatan Negara Akhir Tahun Capai Rp1.494 Triliun
  2. Jokowi Pimpin Pembukaan Perdagangan Saham Bursa Efek Indonesia 2016
  3. Pemerintah Akan Bahas Dana Ketahanan Energi dengan DPR 
  4. Pemerintah Tunda Pungutan Dana Ketahanan Energi
  5. Harga BBM Turun Tanpa Pungutan Dana Ketahanan Energi

  

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan