Tingkatkan Perolehan Devisa, Menteri Perdagangan Gandeng BNP2TKI
Selasa, 12 Januari 2016 -
MerahPutih Bisnis - Kementerian Perdagangan dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menjalin kerja sama dalam memperluas pasar tenaga kerja Indonesia.
"Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan perolehan devisa negara di sektor non migas dari bidang jasa," ujar Menteri Perdagangan Thomas Lembong di kantrornya, Jakarta Pusat, Selasa (12/1).
Dengan kerja sama ini, diharapkan ada kualitas dan kuantitas penempatan TKI formal di luar negeri.
"Sehingga turut membantu mengurangi permasalahan pengangguran," sambung Thomas.
Menurut Thomas, di bidang ketenagakerjaan jasa memiliki potesi dan peluang yang cukup besar dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Diakuinya, Indonesia juga memiliki potensi sumber daya manusia yang kompetitif di sektor formal dan profesional dengan kompetensi tertentu seperti teaga kerja drilling, konstruksi, kesehatan, perhotelan, dan spa.
"Untuk itu, kita harus memanfaatkan potensi dan peluang tersebut dengan sebaik mungkin," imbuh Thomas.
Suami dari Franciska Wihardja itu juga menambahkan, kerja sama tersebut meliputi promosi potensi dan peluang kerja bagi TKI formal baik di dalam maupun di luar negeri, penyebarluasan informasi potensi dan peluang kerja bagi TKI formal yag akan ditempatkan di luar negeri.
"Selain itu, kerja sama ini juga berisi pertukaran data dan informasi terkait promosi tenaga kerja Indonesia formal melalui pemanfaatan sistem informasi, kerja sama perdagangan internasional di bidang ketenagakerjaan pada forum kerja sama multilateral, regional, dan bilateral, serta pembinaan terhadap tenaga kerja Indonesia purna," ujar Thomas. (rfd)
BACA JUGA:
- Pengamat: Pemerintah Tidak Persiapkan TKI Menyongsong MEA
- Polisi Bekuk Pelaku Penipuan Jasa TKI ke Korea Selatan
- Presiden Jokowi Memohon kepada Raja Arab Saudi Ampuni 4 TKI Tervonis Mati
- 700 Calon TKI Jadi Korban Penipuan PT Mega Mulia Indonesia
- Merasa Ditipu, Puluhan Calon TKI Polisikan PT Mega Mulia Indonesia