Tinder Hasilkan Rp16,4 Triliun Per Tahun, Gara-gara Populasi Jomlo Meningkat?
Rabu, 05 Februari 2020 -
SALAH satu aplikasi kencan terkemuka yakni Tinder. Dikabarkan menghasilkan banyak uang dari orang jomlo di berbagai belahan dunia.
Dilansir dari laman The Verge, dalam rilisan pendapatan final untuk 2019, Match Group mengungkapkan bahwa Tinder menghasilkan USD$1,2 juta atau sekitar Rp16,4 triliun pendapatan tahun lalu.
Baca Juga:
Facebook Luncurkan Fitur Baru Pada Messenger Kids, Ayo Tebak Apa

Dengan nilai pendapatan yang sangat fantastis itu, semakin memperkuat Tinder sebagai salah satu aset paling berharga dari perusahaan aplikasi kencan.
Secara secara keseluruhan menghasilkan USD$2,1 juta pada tahun lalu, itu berarti Tinder mewakili setengah dari pendapatannya.
Perusahaan tersebut pun memiliki Hinge, OkCupid dan Match.com, serta Tinder yang rata-rata mendapat 5,9 juta pelanggan pada kuartal keempat 2019. Angkat tersebut mengalami peningkatan 36 persen selama setahun terakhir ini.
Tinder sendiri menjual langganan dalam aplikasi yang menawarkan tunjangan pengguna, termasuk swipe tak terbatas dan meningkatkan keunggulan profil mereka di antara pengguna terdekat. Selain itu Tinder juga mendapat keuntungan dari iklan yang sesekali muncul di antara swipe.
Tak mengherankan jika Tinder merupakan penghasil uang terbesar untuk Match. Itulah yang terjadi selama beberapa tahun terakhir ini. Namun yang mengejutkan ialah melihat tingkat pelanggan aplikasi itu yang terus meningkat.
Baca Juga:
Sempat Hebohkan Dunia Maya, Akhirnya Peretas Server Nintendo Dibekuk FBI

Tim dari Tinder sendiri terus mengajak para pengguna Gen Z dengan fitur-fitur seperti Swipe Night yang interaktif, di mana memungkinkan pencocokan data berdasarkan keputusan yang mereka buat ketika terlibat dengan konten interaktif, dan juga fitur berbasis lokasi untuk festival musik dan liburan musim semi.
Kini perusahaan Match tengah fokus pada perluasan produk di luar negeri, bersamaan dengan mempromosikan merek-merek lainnya. Di mana perusahaan tersebut secara khusus memanggil OkCupid dan mencari cara untuk membawa produknya ke luar negeri, khususnya India. Setelah itu perusahaan tersebut mencoba untuk terus berkembang di Turki dan Israel. (ryn)
Baca Juga:
Putra Mahkota Arab Saudi Retas Ponsel Jeff Bezos Via WhatsApp?