Timur Tengah di Ambang Perang Regional, Maskapai Hentikan Penerbangan ke Israel

Jumat, 09 Agustus 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Tensi timur tengah terutama Israel, Iran, Palestina dan Lebanon memanas setelah Israel membunuh dua petinggi Hamas dan Hizbullah. Kondisi itu, membuat jalur operator transportasi udara dari dan ke Isral mulai menghentikan layanan.

Maskapai penerbangan besar telah menangguhkan penerbangan mereka ke Israel karena ketegangan regional terus meningkat dengan Iran dan Hizbullah menyusul pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Kamis (9/8).

Lufthansa Group Jerman membatalkan penerbangannya ke Israel hingga 13 Agustus, sedangkan unitnya Swiss International Airlines, Austiran Airlines, Brussels Airlines, dan Eurowings juga membatalkan penerbangan hingga 12 Agustus.

Maskapai penerbangan AS Delta Air Lines mengatakan akan menghentikan penerbangan ke Tel Aviv hingga 31 Agustus, sementara maskapai penerbangan Belanda KLM mengumumkan penangguhan semua penerbangan ke Israel hingga 26 Oktober.

Baca juga:

Eskalasi Meningkat, Kemenlu Peringatkan WNI Hindari Pergi ke Lebanon, Iran dan Israel

Maskapai penerbangan AS United Airlines mengatakan semua penerbangan ke Israel akan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

United menambahkan bahwa mereka akan "terus memantau situasi dan akan fokus pada keselamatan pelanggan dan kru kami saat kami memutuskan kapan akan melanjutkan pelayanan."

Sementara itu, Mesir memerintahkan maskapai penerbangannya untuk menghindari wilayah udara Iran selama tiga jam pada Kamis pagi karena khawatir Iran akan menyerang Israel, beranggapan bahwa kawasan tersebut berada di ambang kemungkinan perang regional yang lebih besar.

"Semua maskapai penerbangan Mesir harus menghindari terbang di atas wilayah Teheran. Tidak ada rencana penerbangan yang akan diterima jika terbang di atas wilayah tersebut," demikian bunyi pemberitahuan tersebut.

Baca juga:

Indonesia Siapkan Strategis Evakuasi WNI Keluar dari Lebanon

Kementerian Penerbangan Sipil Mesir mengatakan telah menerima pemberitahuan dari otoritas Iran mengenai latihan militer. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan