Tiga Tahun Tak Jualan Akibat COVID-19, Tukang Panjat Pinang Kebanjiran Order

Jumat, 12 Agustus 2022 - Mula Akmal

MerahPutih.com - Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) biasanya dimanfaatkan masyarakat dengan membuat perlombaan. Ada beragam perlombaan yang dimainkan pada perayaan 17 Agustusan.

Mulai dari perlombaan memindahkan bendera ke dalam botol, lomba tangkap belut, lomba kelereng pakai sendok, ambil duit dalam buah yang dilumuri coklat atau oli. Bahkan ada perlombaan yang seru dan menantang yakni lomba panjat pinang.

Baca Juga:

Seluruh Daerah Berlakukan PPKM Level 1, Kegiatan 17 Agustusan Harus Perhatikan Prokes

Panjat pinang biasanya diikuti oleh pria dewasa dan bapak-bapak. Tak jarang anak-anak juga ikut untuk meramaikan. Perlombaan ini memang paling dinanti masyarakat karena keseruan dan sejumlah hadiahnya.

Ada beberapa jenis panjat pinang yang dimainkan warga saat HUT RI yakni, panjat pinang dari pohon pinang, pohon bambu, pohon pisang bahkan ada dari pohon kelapa. Masyarakat diyakini tak memikirkan jenis panjat pinang yang dinaiki nanti, paling penting mereka bahagia dan mendapatkan hadiah.

Ketika ditelusuri berapa harga panjat pinang saat momentum hari Kemerdekaan RI. Pak Wit sapaanya (38) mengatakan, pada tahun ini jualan panjat pinangnya kebanjiran order dari panitia tujuh belasan. Ia berjualan panjat pinang di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Kata warga Blora, Jawa Tengah ini, yang beli pohon panjat pinang miliknya bukan hanya dari warga sekitar sini saja. Ada masyarakat yang berdomisili di Muara Baru, Jakarta Utara.

Penjual Bambu Panjat Pinang. (Foto: MP/Asropih)

Untuk tahun ini, Pak Wit menyediakan banyak panjat pinang. Ia hanya menyediakan dua jenis panjat pinang dari pohon pinang dan dari pohon bambu. Panjat pinang bambu berasal dari bambu berjenis betung, yang memang memiliki ukuran besar.

"Tahun ini kayanya meriah banget. Saya buat panjat pinang banyak, yang dari pohon pinang aja tinggal satu. Yang dari bambu masih banyak, karena buatnya banyak juga," ucap Pak Wit kepada MerahPutih.com, Jumat (12/8).

Ia mengakui, tahun ini paling rame jualan panjat pinang, karena 3 tahun sebelumnya (2019, 2020, 2021) tidak jualan akibat hantaman pandemi COVID-19. Di mana pemerintah melarang adanya perlombaan 17 Agustusan lantaran akan menimbulkan kerumunan.

Lanjut dia, untuk harga panjat pinang dari pohon pinang dikenakan harga Rp1,7 juta dengan ongkos kirim gratis menggunakan mobil bak terbuka. Sedangkan panjat pinang dengan bahan bambu diharga Rp 700 ribu.

Kata dia, harga tersebut bisa kurang. Untuk panjat pinang dengan bahan pohon pinang dihargai Rp 1,5 juta dan bambu Rp 600 ribu. Tapi asalnya barangnya dibawa sendiri oleh pembeli.

"Biasanya bang ongkos itu 200 ribu. Bisa kurang ya tapi bawa sendiri," ucap Pak Wit sambil senyum kecil. (Asp)

Baca Juga:

Warga Tangsel Dilarang Gelar Lomba 17 Agustusan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan