Terlalu Sedikit atau Terlalu Banyak Tidur Sebabkan Memori Otak Jadi Lambat
Sabtu, 08 Juni 2019 -
TIDUR yang cukup selalu disebut-sebut memiliki manfaat besar bagi kesehatan. Mulai dari berguna untuk metabolisme hingga bagus untuk kecantikan kulit. Kadangkala, banyak orang mengartikan tidur yang cukup dengan tidur sebanyak-banyaknya. Mereka berpikir bahwa semakin panjang durasi tidur semakin baik efeknya bagi kesehatan. Faktanya justuru sebaliknya.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas California di Los Angeles menunjukkan bahwa tidur terlalu banyak memiliki kerugian yang sama besar apabila tidak cukup tidur. Para peneliti mengatakan bahwa tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat memengaruhi memori otak dengan cara negatif. Menurut hasil penelitian mereka, International Journal of Epidemiology, tidur lebih lama dari waktu yang direkomendasikan yakni tujuh hingga delapan jam dapat menyebabkan daya ingat buruk dan memperlambat reaksi kita pada subjek tertentu.

Para peneliti melaporkan, sebanyak 5% peserta yang tidur kurang dari tujuh jam membuat kesalahan dalam tes memori visual. Sementara sebanyak 9% peserta yang tidur lebih dari sembilan jam membuat kesalahan dalam tes memori visual. Tidur lebih lambat juga memperlambat reaksi kita sebesar 1% untuk tiap jamnya.

Penulis utama studi tersebut, Albert Henry mengatakan bahwa studi tersebut memberi bukti baru bahwa tidur pendek dan panjang sama-sama memberi dampak negatif pada domain kognitif tertentu seperti memori visual dan waktu reaksi.
'
"Ini adalah pertama kalinya kami dapat menilai durasi tidur seseorang berkaitan dengan fungsi kognitif," jelas penulis penelitian senior, dr. Victoria Garfield.