Terinspirasi Postingan Ade Armando, Korban Pemerkosaan Petinggi BPJS TK Melawan
Jumat, 28 Desember 2018 -
MerahPutih.com - RA yang menjadi korban pemerkosaan petinggi BPJS Ketenagakerjaan akhirnya berani melawan. Perlawanan perempuan 27 tahun itu ternyata terinspirasi postingan akun pribadi (Instagram) dosennya Ade Armando
Dalam jumpa pers di SMRC, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (28/12), RA didampingi Ade Armando. Ia menceritakan tindakan pelecahan seksual yang dilakukan SAB kepada para jurnalis.
"Pada akhir November (2018), saya membaca postingan Instagram dosen saya, Pak Ade Armando yang menyatakan: 'pemerkosaan terjadi karena perempuan lemah, karena itu untuk melawan pemerkosaan perempuan harus kuat'. Saya terinspirasi oleh kalimat singkat itu," kata RA.

Sebelumnya, kata mantan asisten SAB, dia sempat mengalami keputusasaan hingga nekat ingin mengakhiri hidup. Beruntung, masih ada rekan satu tempat kerja yang menolong dirinya.
"Alhamdulillah, seorang teman kerja saya menyelamatkan saya. Dialah orang yang menyatakan bahwa saya tidak akan memperoleh apa-apa dengan mengakhiri hidup. Sementara orang yang menzalimi saya terus melanjutkan petualangannya," kata RA.
Sejak saat itu lanjutnya, RA mulai membuka kedok terduga dengan cara menyebarkan history percakapan mesum yang dikirimkan melalui WhatsApp. Dia juga mulai menjaga jarak dengan terduga pelaku untuk menghindari pelecehan seksual terus berulang.
"Atasan saya itu mulai memarahi saya dan melakukan tindakan yang hampir mencederai saya secara fisik, dengan alasan saya bekerja tidak profesional. Saya merasa dia marah karena dia tahu saya tidak lagi akan menjadi boneka pemuas syahwatnya. Karena itu saya memilih tidak akan diam." tegasnya.

Puncaknya, ketika dia melaporkan aksi bejat terduga pelaku kepada Ketua Dewan Pengawas BPJS TK yang berujung pemecatan dirinya dari pekerjaan.
Sebelum itu, RA mengaku diperkosa empat kali oleh terduga pelaku dalam kurun waktu dua tahun di lokasi yang berbeda-beda. Selain pemerkosaan, RA juga menyebut kerap mengalami pelecehan seksual secara verbal.
"Di kantor dia (terduga pelaku), berulang kali memaksa mencium saya, meminta saya memegang kemaluannya atau memegang bagian tubuh saya," ucap RA. (Fdi)
Baca juga: Pengakuan RA, Perempuan Cantik Saat Mendapat Pelecehan Seksual Petinggi BPJS TK