Terduga Teroris Bekasi Rekrut WNA Jadi 'Pengantin'
Jumat, 25 Desember 2015 -
MerahPutih Peristiwa - Tim Gabungan Densus 88 Anti Teror dan Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap dua terduga teroris. Salah satunya merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok yang akan menjadi 'pengantin'.
Tim Densus 88 mengamankan Arif Hodayatullah alias Abu Mush'ab dan Alli alias Fariz Kusuma yang berkewarganegaraan Uighur secara terpisah di Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (23/12) menjelang tengah malam. Demikian siaran pers yang diterima Merahputih.com, Kamis (24/12).
Arif ditangkap lebih dahulu di gerbang pintu masuk Perumahan Taman Harapan Baru, Bekasi, pada pukul 7:15 wib. Berdasarkan keterangan Arif, tim Densus 88 menangkap Alli di sebuah rumah kos di Perumahan Boulevard Hijau, Taman Harapan Indah, Bekasi sekira pukul 16:30 wib.
Di kediaman terduga teroris Arif, tim Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya, sebuah fotokopi buku kursus peledakan, daftar nama orang-orang yang ditahan dan di Suriah, beberapa rekening, buku nikah, SIM dan STNK, dua unit komputer jinjing, dua unit ponsel pintar, dan charger.
Arif merupakan koordinator dan memfasilitasi WNI yang ingin berangkat ke Suriah untuk berperang bersama ISIS. Sementara itu Alli, yang masuk ke Indonesia melalui Batam, datang ke Jakarta dibawa oleh Nur Rohman. Alli sudah sekitar dua bulan tinggal di Jakarta. Disebutkan Arif, Alli pernah tinggal di Bangkok dan Malaysia. Alli sudah dibuatkan identitas palsu atas nama Fariz Kusuma. Alli bertugas membuat bahan peledak dan bom. Selain itu, ia bersedia menjadi “pengantin” dan mati syahid.
Adapun target-target yang menjadi incaran peledakan adalah Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Merre, Ketua Tim Penindakan Densus 88 Kombes Pol Ibnu Suhendra, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Nur Ali, tempat-tempat ibadah, kantor-kantor kepolisian, dan orang asing serta tempat berkumpulnya orang asing.
Tim Densus 88 masih mengejar terduga teroris lain, yakni Bahrunnaim alias Abu Aisyah, Nur Rohman, dan Andika.
BACA JUGA: