Tanpa Dawuh Raja, LDA Keraton Tetap Gelar 'Wilujengan Nagari Mahesa Lawung'

Jumat, 26 Januari 2018 - Noer Ardiansjah

MerahPutih.com - Iring-iringan prajurit keraton terlihat keluar dari bangsal Gondorasan dan menuju ke Sitihinggil Keraton Kasunanan Solo, Kamis (25/1). Dalam iring-iringan tersebut, tampak para abdi dalam dan sentana keraton ikut ambil bagian. Sementara, di lain sisi terlihat sesuatu yang terbungkus dengan kain warna putih.

Para Prajutit keraton saat mengiringi kedatagan Kepala Kerbau. (MP/Win)

Kegiatan ini merupakan bagian dari upacara adat Wilujengan Nagari Mahasa Lawung. Upacara adat ini diadakan setiap tahun, sejak Pakubuwono (PB) II.

Namun, tahun ini ada yang berbeda, di mana upacara adat ini tanpa dawuh (perintah) dari Raja Keraton Pakubuwono (PB) XIII. Sehingga upacara adat ini diadakan oleh Lembaga Dewan Adat (LDA) keraton.

"Kemarin kami sudah mencoba menemui Raja. Namun, tidak dibukakan pintu. Akhirnya setelah kami menunggu dan menunggu, atas inistiatif sendiri, kami gelar wilujengan tanpa perintah Raja," ujar Wakil Penageng Sasana Wailapa KPH Winarno Kusumo.

Meski begitu, upacara adat ini sama seperti sebelumnya, yakni dengan ditandai pemotongan kepala kerbau. Setelah itu, kepala kerbau bakal di tanam di kawasan Alas Kredowahana.

Para Prajutit keraton saat mengiringi kedatagan Kepala Kerbau. (MP/Win)

Ketika disinggung soal makna wilujengan ini, pria yang akrab disapa Kanjeng Win menceritakan hal tersebut sebagai wujud syukur manusia.

"Kalau kerbau itu hanya simbol, banyak orang Jawa bilang, dadi uwong iki ojo bodho lunga lungo kebo. Jadi, harapannya manusia harus tetap pintar," tandasnya. (Raditya Erwin)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan