Tambah 14 Bus Transjakarta di Jalan TB Simatupang, Gubernur Pramono: Agar Warga Tak Gunakan Mobil Pribadi

Senin, 25 Agustus 2025 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Belasan unit bus Transjakarta ditambah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menjangkau Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan yang saat ini dikeluhkan masyarakat karena macet parah.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, penambahan bus ini bisa menjadi daya tarik agar masyarakat tak menggunakan kendaraan pribadi dan beralih memanfaatkan Transjakarta. Sehingga, kemacetan yang kini melanda kawasan tersebut bisa lebih terurai.

"Kami akan menambah Transjakarta yang melewati TB Simatupang, 14 unit ke daerah manapun akan kami tambah 14 unit. Harapannya apa? Orang menggunakan transportasi publik yang melewati TB Simatupang akan bertambah," ucap Pramono di Jakarta, Senin (25/8).

Terdapat 17 layanan Transjakarta yang melintasi TB Simatupang. Di antaranya layanan BRT yakni Kor 8 (rute Lebak Bulus - Pasar Baru). Kemudian, non-BRT D21 (UI - Lebak Bulus), D41 (Sawangan - Lebak Bulus via tol Desari), 7A (Kampung Rambutan - Lebak Bulus), 7E (Kampung Rambutan - Ragunan), S21 (Ciputat - CSW), S22 (Ciputat - Kampung Rambutan), 6H (Senen - Lebak Bulus), dan 1E (Pondok Labu - Blok M).

Lalu, Royaltrans S21 (Terminal BSD - Fatmawati), S14 (Summarecon Serpong - Lebak Bulus), S31 (Bintaro - Fatmawati). Selanjutnya, Mikrotrans JAK102 (Blok M - Lebak Bulus), JAK49 (Lebak Bulus - Cipulir), JAK95 (Terminal Lebak Bulus - Terminal Pasar Minggu), JAK93 (Jeruk Purut - Kebayoran Lama), dan JAK 31 (Blok M - Andara).

Baca juga:

Pemprov DKI Jakarta Pastikan Tak Semua Trotoar di TB Simatupang Dialihfungsikan

Atasi Macet Horor di TB Simatupang, Pemprov DKI Buka Wacana Alih Fungsi Trotoar dan Pembangunan Jalan Layang

Di samping itu, politikus PDI Perjuangan ini mengungkap Pemprov DKI juga berupaya mengebut pekerjaan di Jalan TB Simatupang agar lebih cepat selesai.

Di antaranya adalah proyek kapasitas pipanisasi air minum Perumda PAM Jaya, pekerjaan Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) atau pembangunan instalasi pengolahan air limbah yang dikerjakan Perumda Paljaya, serta pekerjaan galian sistem jaringan utilitas terpadu (SJUT) oleh Dinas Bina Marga.

"TB Simatupang ini kan bersifat kasuistis bukan terus menerus akan macet, karena memang lagi ada proyek disana, tiga proyek tadi Sehingga dengan demikian penanganannya adalah sampai dengan bulan November," ucapnya.

Baca juga:

Macet di Jalan TB Simatupang tak Terbendung, Pramono Mau Terapkan Sistem Ganjil-Genap

Urai Kemacetan di Jalan TB Simatupang, Transjakarta Bakal Operasikan 17 Rute

Lebih lanjut, Pramono mengklarifikasi soal rencana pemangkasan trotoar di Jalan TB Simatupang yang ditentang Koalisi Pejalan Kaki. Pramono menegaskan, trotoar yang akan dibongar sebenarnya juga tidak terpakai oleh pejalan kaki sebagai jalur pedestrian.

"Jadi, yang dimaksud trotoar adalah trotoar yang tidak dipakai, trotoar yang sedang tidak dipakai karena ada proyek di sana. Dan itu trotoar memang juga tidak bisa dipakai untuk jalan sebagai pedestrian," imbuhnya.

Lagipula, menurut Pramono, tidak sepenuhnya jalur pedestrian di Jalan TB Simatupang dipangkas. Melainkan hanya yang berada pada kawasan proyek-proyek galian. Hal ini dilakukan demi menambah lebar jalan yang terokupansi oleh area proyek.

"Memang ada pembangunan 3 proyek di sana. Sehingga, trotor yang bisa digunakan bukan trotoar yang secara keseluruhan, tetapi hanya trotoar-trotoar yang sekarang ini memang dipakai untuk proyek itu. Memang untuk orang jalan, pun sebenarnya tidak bisa dipakai," tutupnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan