Tak Beli Saham Freeport, Pengamat: Pemerintah Tipu Rakyat

Jumat, 06 November 2015 - Eddy Flo

MerahPutih Bisnis - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menuding pemerintah telah mengelabuhi masyarakat ihwal sikap pemerintah yang mengaku tidak memiliki uang untuk membeli saham PT Freeport Indonesia.

"Saya heran kenapa Menteri Keuangan (Bambang Brodjonegoro) bilang tidak punya uang. Saya tidak mengatakan ia bodoh, dia pintar pasti menipu rakyat," cetusnya kepada merahputih.com, di Jakarta, Jumat, (6/11).

Menurut Marwan jika pemerintah bila pemerintah bisa mengambil alih saham Freeport. Ini adalah satu hal yang sangat menguntungkan. Sebab dapat memberikan nilai tambah bagi negara.

"Kalau kita bisa beli saham Freeport inikan sangat menguntungkan bagi negara. Kenapa? Karena kita bisa ikut mengelola dan dapat deviden juga. Menurut saya ini sangat stratregis. Jadi kalau ini disimpangkan dengan alasan tidak memiliki uang ini namanya sudah melakukan kejahatan," jelasnya.

"Untuk pendanaannya tadikan kelihatan 37 miliar ton tembaga kali USD 2 itu hasilnya USD 74 miliar, hampir Rp 1000 triliun. Aset kita ini 20-30 persen dari Rp 1000 triliun, artinya ada Rp 300 triliun. Kalau anda lihat misalnya pinjam Rp 10-15 triliun untuk beli saham itu tidak masalah. Jadi artinya pinjam, tapi anda akan dapat uang itu. Karena anda punya aset," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani memastikan pemerintah tidak memiliki dana khusus yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 untuk mengambil saham Freeport. (Rfd)

Baca Juga:

  1. Paket Ekonomi VI, Perizinan Impor Lebih Cepat dengan Sistem Online
  2. Menko: Pertumbuhan Ekonomi Harus Terus Meningkat
  3. BPS Sinyalir Pulau Jawa Masih Jadi Pusat Perekonomian
  4. Lima Sektor Penyumbang Terbesar Pertumbuhan Ekonomi
  5. Pemerintah Gagas One Map Policy

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan