17 Hari 5 Pekerja Terjebak Longsor, Freeport Minta Doa dan Dukungan Moral dari Publik
Tangkapan layar- video pengawas merekam detik-detik karyawan terjebak longsor di area tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI), Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, Senin (8/9/2025). ANTARA/HO-I
MerahPutih.com - Lima pekerja PT Freeport Indonesia masih terjebak longsor di lokasi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, hingga hari ke-17 proses pencarian.
Nama lima pekerja yang belum ditemukan itu Victor Manuel Bastida Ballesteros, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Zaverius Magai, dan Balisang Telile.
Mereka diketahui merupakan karyawan PT Redpath Indonesia, dengan dua di antaranya merupakan pekerja asing (ekspatriat) asal Chile dan Afrika.
Baca juga:
2 Tewas Sudah Dimakamkan, Nasib 5 Pekerja Freeport Terjebak Longsor Masih Gelap Hingga Hari ke-17
PT Freeport Indonesia mengajak semua pihak untuk terus mendoakan dan memberi dukungan moral bagi tim penyelamat agar lima pekerja tersebut segera ditemukan yang kini nasibnya masih belum jelas.
"Pencarian terhadap lima rekan kerja yang belum ditemukan masih terus berlangsung," kata VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati dalam keterangannya kepada media, Kamis (25/9).
Katri memastikan tim Under Ground Mining Response (UGMR) terus bekerja siang dan malam mencari para korban. Namun, diakuinya, tim menghadapi tantangan besar dari pergerakan material basah dan berisiko tinggi.
Baca juga:
Produksi Freeport Berhenti Total Fokus Evakuasi Pekerja Terjebak Longsor
"Alat berat, termasuk loader kendali jarak jauh, digunakan untuk meminimalkan risiko bagi tim penyelamat," tandas pejabat Freeport Indonesia itu, dikutip Antara.
Area tambang Grasberg masuk kategori terbatas atau restricted area, sehingga secara regulasi otoritas penanganan kedaruratan berada pada ERG Freeport.
Tragedi longsor lumpur bijih basah itu sendiri terjadi di area tambang bawah tanah di kawasan Grasberg Block Cave (GBC) Extraction 28-30 Panel, Tembagapura, Kabupaten Mimika, pada Senin, 8 September 2025 malam sekitar pukul 22.00 WIT. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Kondisi Pengungsi Memburuk, DPR Minta Kemenkes Kirim Tenaga Kesehatan Tambahan ke Sumatra
Presiden Prabowo Instruksikan Dukungan Penuh Penanganan Bencana, Termasuk Tambahan Anggaran
Seribu Lebih Sekolah Hancur Usai Sumatera Diterjang Bencana, Kurikulum Bencana Didesak Masuk dalam RUU Sisdiknas
Update: Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar Capai 744 Orang, 551 Masih Hilang
Korban Bencana di Sumatra Bertambah Jadi 631 Jiwa, BNPB: 1 Juta Warga Mengungsi
Presiden Prabowo Temui Pengungsi Banjir Sumut: Desa Terisolasi dan Jalur Terputus Jadi Kendala
Sibolga, Tapteng, dan Tapsel Jadi Daerah Terparah Banjir di Sumut
Gratiskan Layanan Internet Starlink untuk Korban Bencana Sumatra, Elon Musk: Tak Pantas Kami Ambil Untung
Banjir dan Longsor di Sumatra, Wakil Ketua MPR RI: Alarm Krisis Lingkungan Indonesia
Helikopter Mi-17 dan Bell 412 Bawa Misi Krusial Bantuan Banjir Longsor Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat