Tahan Laju COVID-19, Masyarakat Diimbau tidak Liburan saat Imlek

Jumat, 12 Februari 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Libur panjang Tahun Baru Imlek dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke luar kota. Kondisi ini sangat riskan mengingat kondisi pandemi COVID-19 semakin mengkhawatirkan.

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengajak masyarakat tidak bepergian saat libur tahun baru Imlek, akhir pekan ini untuk menahan laju pandemi COVID-19.

Baca Juga

Tiga Pilar Jakarta Pusat Bentuk Polisi Kampung Tangguh Tekan Penyebaran COVID-19

"Jangan bepergian kalau tidak perlu. Merayakan Imlek dengan keluarga inti saja," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/2).

Libur panjang kata dia selalu berujung pada kenaikan signifikan kasus positif COVID-19. Sebab, saat libur panjang masyarakat banyak yang menghabiskan waktu di luar rumah.

"Pokoknya setiap ada libur panjang selalu terjadi kenaikan (kasus positif COVID-19)," tegasnya dikutip Antara.

Ilustrasi tenaga kesehatan sedang merawat pasien positif COVID-19.
Ilustrasi tenaga kesehatan sedang merawat pasien positif COVID-19.

Dua pekan setelah libur panjang di Agustus 2020 kasus positif COVID-19 di Jakarta melonjak 49 persen. Dari 7.960 menjadi 11.824 kasus aktif, angka kematian juga naik 17 persen.

Satgas Penanganan COVID-19 juga mencatat ada kenaikan kasus COVID-19 usai libur panjang 28 Oktober-1 November 2020.

Penambahan kasus harian saat itu sempat mencapai rekor, sebanyak 5.000 kasus. Saat itu, jumlah orang yang menjalani tes COVID-19 juga sangat banyak, yakni 30 ribu orang per hari.

Untuk menahan laju penyebaran pandemik, Pandu mengajak masyarakat tidak bepergian saat libur tahun baru Imlek, akhir pekan ini. (*)

Baca Juga

Kasus COVID-19 DKI: Total Positif 306.229 Orang, Sembuh 278.822 Jiwa

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan