Survei PolMark: 67,5 Persen Rakyat Puas Terhadap Kinerja Presiden Jokowi
Minggu, 22 Oktober 2017 -
MerahPutih.com - PolMark Indonesia merilis laporan survei nasional bertajuk 'Tiga Tahun Jokowi-JK Dan Calon Penantang Jokowi 2019' di Restoran Batik Kuring, Kawasan SCBD, Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (22/10).
Direktur PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah mengatakan, mayoritas publik merasa puas dengan kinerja Jokowi-JK selama tiga tahun terakhir memimpin Indonesia.
"Rakyat yang puas dan sangat puas atas kinerja Jokowi sebesar 67,5 persen. Sedangkan responden yang tidak puas 25,4 persen dan sangat tidak puas 1,8 persen, sementara 5,3 persen tidak tahu atau tidak menjawab," kata Eep dalam paparannya.
Sementara itu, sambung Eep, 44,3 persen responden yang menginginkan Presiden Jokowi kembali memimpin Indonesia pada 2019-2024. Sedangkan, responden yang tidak menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden sebesar 32,4 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab 23,2 persen.
"Yang menginginkan kembali Pak Jokowi jadi presiden itu 44,3 persen," ungkapnya.
Hasil survei antara kepuasan kinerja dan menginginkan kembali Jokowi sebagai presiden, yang berbanding terbalik ini sama seperti saat survei mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sehingga, kata Eep, jika dihitung ada jarak sekitar 23,2 persen responden antara yang puas atas kinerja Jokowi, dengan mereka yang menginginkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali memimpin republik ini.
"Ada 23,2 persen pemilih di Indonesia yang sebetulnya puas dan sangat puas tetapi tidak menginginkan kembali menjadi presiden," jelas dia.
Menurut Eep, alasan responden yang menginginkan kembali Jokowi menjadi presiden di antaranya kinerja terbukti dengan 31,1 persen dan merakyat 23,8 persen.
"Sedangkan, alasan responden yang tak menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden di antaranya menginginkan pemimpin baru 25,3 persen, kurang tegas 16,8 persen, belum ada perubahan 15,2 persen dan lainnya," pungkasnya.
Survei dilakukan pada 9 sampai 20 September 2017 terhadap 2250 responden yang berada di 32 provinsi. Metode survei yang digunakan random sampling multistage, dengan margin eror +- 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Pon)