Surplus Beras 4 Juta Ton Bikin Dunia Melongo, Titiek Soeharto Ungkap Peluang Ekspor Menggiurkan!
Selasa, 03 Juni 2025 -
Merahputih.com - Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian luar biasa pemerintah dalam mengamankan surplus cadangan beras nasional (CBP) sebesar 4 juta ton. Angka fantastis ini bukan sekadar statistik, melainkan bukti nyata keberhasilan kebijakan pertanian yang telah lama diimpikan, sekaligus menjadi rekor tertinggi sejak Perum Bulog berdiri pada tahun 1969.
Titiek Soeharto menegaskan bahwa surplus ini adalah cerminan dari strategi pemerintah yang jitu dalam mendongkrak produksi beras nasional.
"Ini bukti konkret kebijakan pertanian kita membuahkan hasil positif. Langkah krusial untuk menjaga ketahanan pangan!," ujar Titiek dalam pernyataannya, Selasa (3/6).
Baca juga:
Prabowo akan Salurkan Beras 20 Kg dan Uang Tunai Rp 400 Ribu untuk Keluarga Penerima Manfaat
Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan domestik, surplus 4 juta ton ini juga membuka gerbang peluang ekspor yang menjanjikan. Titiek melihatnya sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat ekonomi nasional.
Komisi IV DPR RI berkomitmen penuh untuk terus mengawal dan mendukung program-program pertanian. Tujuannya jelas yakni memastikan produksi beras nasional tetap stabil dan terus meroket.
"Kami akan terus mendukung petani dan pemerintah demi ketahanan pangan nasional," tegasnya.
Dengan capaian monumental ini, Titiek berharap Indonesia semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dan lebih siap menghadapi tantangan global.
Baca juga:
Prabowo Dorong Lompatan Besar: Stok Beras Tembus 4 Juta Ton, Petani Untung Besar
Ia juga menekankan pentingnya Kementerian Pertanian untuk terus berinovasi, mencari solusi mitigasi dampak anomali cuaca terhadap pangan, termasuk melalui pemanfaatan teknologi mutakhir.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut merayakan capaian ini sebagai tonggak penting menuju kemandirian pangan Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, strategi penguatan produksi nasional dan optimalisasi penyerapan lokal terbukti sangat efektif dalam menjaga stabilitas pangan dan meningkatkan kesejahteraan para petani.