Suhu Panas di Solo Capai 40 derajat, Begini Penjelasan BMKG Jawa Tengah
Selasa, 22 Oktober 2019 -
MerahPutih.com - Sejumlah warga mengeluhkan panasnya suhu panas di Kota Solo, Jawa Tengah yang mencapai 40 derajat celcius, pada Senin (21/10). Suhu panas 40 derajat tersebut diketahui dari aplikasi ponsel android.
"Saya merasakan suhu panas hari ini (Senin) sangat panas tidak seperti biasanya. Setelah mencoba mengukur suhu panas melalui aplikasi ponsel android menunjukkan angka 40 derajat, pada pukul 12.00 WIB." ujar Suparmin (36), warga Solo kepada merahputih.com.
Baca Juga:
Ia lebih memilh beraktivitas di dalam rumah dibandingkan harus keluar rumah pada siang hari karena tidak betah dengan suhu panas sangat menyengat. Di rumah pun, kata dia, masih merasakan panas dan harus pakai kipas angin untuk mendinginkan tubuh.
Senada dialami Ajeng Ranatiwi (23). Ia mengaku baru saja keluar rumah membeli makan siang dan merasakan cuaca panasnya sangat ekstrem.

"Saya tidak berani keluar rumah berlama-lama. Rasanya kulit tubuh seperti terbakar dan terasa dehidrasi. Ternyata dari ketetangan aplikasi ponsel android suhu panas mencai 40 derajat," kata Ajeng.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jawa Tengah Lis Widya Harmoko membenarkan adanya suhu panas di Solo dan sekitarnya, tetapi angkanya tidak sampai 40 drajat.
"Data BMKG Jateng suhu panas di Solo pada hari ini (Senin) mencapai 37-38 derajat. Dari 35 kota/kabupaten di Jawa Tengah, suhu paling panas terjadi di Kota Semarang dengan panas mencapai 37,8 derajat Celcius. Kalau di Solo masih di bawahnya, antara 36-37 derajat Celcius," kata Lis saat dikonfirmasi merahputih.com.
Baca Juga:
BMKG, kata dia, dalam mengukur suhu panas menggunakan alat cangih sehigga datanya kebih valid dibandingkan dengan hanya mengukur suhu panas menggunakan ponsel android. Di Solo, penghitungan alat suhu panas salah satunya dipasang di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah.
"Kami bisa mempertanggung jawabkan hasil pengukuran resmi dari BMKG Jawa Tengah. Kalau hanya lewat aplikasi ponsel hasilnya tidak valid," kata dia.

Ia membenarkan bahwa pada bulan Oktober ini suhu panas memang sedang memuncak. Hal ini wajar terjadi di bulan Oktober.
"Saya lihat Oktober matahari berada di atas kita, kemarin juga terjadi fenomena hari tanpa bayangan. Cuaca panas ekstrem ini kerap terjadi seriap musim kemarau panjang. November diperkirakan masuk musim hujan, suhu udaranya akan kembali normal," kata dia. (Ism)
Baca Juga: