Studiohanafi Bantu Korban Bencana Alam Kota Palu Melalui "Action Painting"
Minggu, 30 September 2018 -
PADA 28 September 2018, saat Studiohanafi sedang menggelar VidaFest 2018 bersama Vida Bekasi tersiar kabar telah terjadi bencana alam berupa gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Hanafi langsung memasak ide untuk membantu korban bencana.
Malam selanjutnya. Di acara serupa, Hanafi bersama Perupa Bekasi melakukan Action Painting. Mereka melukis spontan di hadapan publik. Menarik kuas, menyambar cat di atas kanvas.
Hasil penjualan karya tersebut kemudian akan disumbangkan kepada korban bencana alam di Palu.

"Kita harus membantu mereka yang membutuhkan dengan apa yang kita bisa," kata Hanafi saat ditanya merahputih.com usai menyelesaikan karyanya.
Ia juga menjelaskan tentang karya Action Painting gubahannya. Lukisan tersebut merupakan gambaran fiksi Bekasi tempo dulu. Ia memberi judul karyanya 'Bekasi 1824'.
"Dulu, ketika kita datang ke Jakarta kalau baru sampai Bekasi belum bisa dikatakan Jakarta. Sekarangkan sampai Bekasi sudah bisa dibilang Jakarta," katanya.
Maka tak heran bila Bekasi di dalam benak Hanafi begitu sepi, jarang penduduk, dan masih asri.
Kepaiawian bidang melukis kemampuan Hanafi Muhammad tak usah diragukan. Ratusan pameran sudah diikutinya, baik digelar di dalam dan luar negeri.
Pria lulusan Seni Rupa di SSRI Yogyakarta ini seakan telah mengurung jiwanya dalam dunia seni rupa. Ribuan karya mungkin telah ditetaskannya selama menggeluti profesinya.
Kecintaannya pada seni rupa semakin jelas ketika ia mendirikan Studiohanafi pada tahun 2000. Menjabat sebagai Direktur di Studiohanafi, kini hari-hari Hanafi selalu penuh dengan rasa seni.
Sebagai informasi, VidaFest 2018 merupakan festival rakyat yang digelar Vida Bekasi dan Studiohanafi. Gelaran ini disuguhkan dengan tujuan yang baik. "Membangun Bekasi dari sistem non-fisik," kata Edward. (Zai)