Strategi Sukses Jakarta Kendalikan Inflasi Jadi Kunci Stabilitas Harga Pangan dan Distribusi Efisien

Kamis, 12 Juni 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyatakan bahwa tingkat inflasi Jakarta selalu berhasil dijaga di bawah rata-rata nasional. Meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan bahwa inflasi tahunan Jakarta pada April 2025 tercatat 2,21%.

Angka ini lebih tinggi dari April 2024 dan merupakan yang tertinggi di Pulau Jawa, Pramono menegaskan angka ini masih dalam batas wajar. Inflasi Jakarta masih di bawah target inflasi yang ditetapkan, yaitu 2,5% ± 1%.

Pramono mengaitkan keberhasilan Jakarta menjaga inflasi ini dengan kemampuan stabilitas harga dan distribusi bahan pokok yang baik. Ia mencontohkan harga beras, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, cabai, dan telur ayam yang relatif stabil di Jakarta, bahkan dibandingkan kota-kota penyangga seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan (Tangsel).

“Bahkan pada momen Idul Adha kemarin, jumlah sapi yang disembelih di Jakarta mencapai 71 ribu ekor, padahal awalnya kami memprediksi hanya 64 sampai 65 ribu," katanya.

Baca juga:

Prabowo Pamer Capaian Kinerja 6 Bulan Pemerintah, dari Kendalikan Inflasi hingga Pembentukan Danantara

Menurut Pramono, pengelolaan pasokan dan harga pangan Jakarta yang efektif adalah hasil dari hilirisasi yang terencana dan telah berjalan lama. Peran BUMD seperti Food Station Cipinang Jaya dan Dharma Jaya dinilai sangat penting.

Mereka menjalin kerja sama strategis dengan daerah penghasil pangan seperti Karawang, Lampung, dan Kediri. Pramono menjelaskan kerja sama ini didasarkan pada prinsip saling menguntungkan: petani mendapatkan harga yang layak, dan Jakarta memperoleh pasokan stabil.

Selain fokus pada inflasi dan pasokan pangan, Pramono juga menyoroti transformasi sosial di Jakarta, khususnya upaya mengatasi disparitas antara si kaya dan si miskin. Sejak awal kepemimpinannya, Pramono mengutamakan program Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Baca juga:

DPRD DKI Tegaskan Pendapatan Daerah Tak Cukup Hanya 'Keren', Harus Sesuai Potensi Maksimal

"Saya sudah membagi kartu Jakarta Pintarnya 707.622.000 siswa, 1,6 triliun. Cuma memang saya ini bukan orang yang kemudian begitu-begitu saya masukan sosmed. Enggak," kata Pramono.

Hingga saat ini, KJP telah menjangkau lebih dari 707.000 siswa dengan alokasi anggaran Rp1,6 triliun. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga meluncurkan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), yang mendukung pendidikan tinggi hingga jenjang S3.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan