Simak Nih, Usulan Menarik Fahri Hamzah Selesaikan Polemik Pidato Victor

Selasa, 08 Agustus 2017 - Thomas Kukuh

MerahPutih.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta persoalan pidato Ketua Fraksi Nasdem DPR Victor B Laiskodat tidak diperdebatkan diruang publik. Ia menyarankan agar masalah tersebut diselesaikan melalui Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Di dalam video yang tersebar, Victor berbicara di sebuah mimbar. Dia menyebut empat partai yakni Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Demokrat sebagai partai politik yang mendukung negara khilafah dan mengancam keutuhan NKRI.

Hal ini berkaitan dengan sikap keempat partai yang tidak mendukung Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas. "Itu sebaiknya diverifikasi aja secara hukum, gak usah diperdebatkan dalam ruang publik. Saya mengusulkan, verifikasi saja di mahkamah kehormatan (MKD)," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8).

Fahri menuturkan, berdasarkan keterangan Nasdem video tersebut telah diedit sehingga menimbulkan kesalahpahaman. Karena itu, dia meminta agar video pidato Victor di NTT itu diverifikasi oleh MKD. "Karena saya dengar sudah diedit mungkin versi aslinya akan dibawa oleh beliau, bawa saja dan dipertontonkan di depan MKD, baru setelah itu didiskusikan," tandas Fahri.

"Karena kalau kita bawa diskusi ke ruang publik repot. Karena versi editannya itu ada masalah disitu, tapi kalau bisa dibawa aja yang utuhnya kita tunggu," tambahnya.

Fahri mengaku tidak tahu apakah proses sidang verifikasi permasalahan Victor di MKD akan digelar secara terbuka atau tertutup. Namun, belajar dari sidang MKD 'Papa Minta Saham' dirinya tidak ‎setuju bila penyelesaian etik tersebut digelar terbuka.

"Itu saya tidak tahu, itu wilayah MKD. Saya dulu zaman Sudirman Said membuka rekaman Pak Novanto itu sudah tidak benar. Kita jangan ribut teruslah, selesaikan masalahnya melalui MKD," pungkas Fahri.

Sekadar informasi, Partai Nasdem telah mengklarifikasi maksud pidato Victor Laiskodat. Dalam kesempatan itu Nasdem berkukuh menolak meminta maaf meskipun banyak pihak telah mendesaknya. Partai besutan Surya Paloh itu berdalih bahwa video pidato Victor telah diedit sehingga substansinya tidak utuh. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan