NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Minggu, 10 Agustus 2025
NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

Ketua DPP Partai NasDem Rifqinizamy Karsayuda di Rakernas NasDem, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (9/8/2025) (ANTARA/HO-NasDem)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Partai NasDem menargetkan masuk tiga besar dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2029. Target ini merupakan hasil pembahasan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Makassar.

Ketua DPP Partai NasDem, Rifqinizamy Karsayuda, menyatakan bahwa partai telah melakukan konsolidasi menyeluruh, baik dari struktur organisasi maupun penguatan di legislatif dan eksekutif.

"Untuk meningkatkan daya dongkrak elektoral," kata Rifqinizamy, Sabtu (9/8).

Baca juga:

Murka Surya Paloh! Sentil KPK Soal OTT Bupati Kolaka Timur, Minta DPR Turun Tangan

Menurut Rifqinizamy, kemenangan yang ditargetkan bukan sekadar angka, tetapi juga harus dilandasi oleh ideologi restorasi partai yang berpihak kepada rakyat. Hasil analisis dan strategi yang dirumuskan dalam Rakernas akan menjadi panduan bagi partai menuju 2029.

“Untuk menganalisis isu-isu nasional jangka pendek, menengah, dan panjang sebagai bagian dari peta jalan restorasi yang akan dijalankan NasDem di tingkat nasional maupun lokal,” kata Ketua Komisi II DPR RI itu.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyoroti beberapa tantangan yang harus diatasi NasDem untuk mencapai targetnya.

Meskipun NasDem menunjukkan tren kenaikan suara yang konsisten sejak Pemilu 2014, Burhanuddin mengingatkan bahwa hal ini sangat dipengaruhi oleh sistem proporsional terbuka yang memungkinkan partai mengusung caleg populer.

Partai NasDem mengalami tren kenaikan suara sejak pertama kali ikut pemilu pada 2014. Tapi ini juga sangat bergantung pada sistem proporsional terbuka, karena memungkinkan partai mengusung caleg-caleg populer,” kata Burhanuddin.

Baca juga:

Gebrak Monas! Nova Paloh Beberkan Cara Bikin Jakarta Banjir Duit dari Wisata

Selain itu, dia menilai kekuatan distribusi suara NasDem yang masih terkonsentrasi di wilayah perkotaan, luar Jawa, serta kalangan kelas menengah. Hal itu, kata dia, masih kurang ideal untuk mengejar target skala kemenangan nasional.

"NasDem perlu memperluas basis dukungan di Jawa, menyasar pemilih kelas menengah bawah, dan menjangkau generasi muda. Saat ini, 56 persen pemilih berasal dari segmen anak muda, dan akan semakin besar di 2029,” kata dia.

#NasDem #Partai Nasdem #Pemilu
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Ia menanggapi polemik dengan menyerukan objektivitas, mengakui kontribusi pembangunan serta kekurangan era Orde Baru.
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Ketua DPR RI, Puan Maharani, kabarnya menggandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Beredar informasi yang menyebut Jokowi dan Gibran akan berkontestasi di Pilpres 2029.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Indonesia
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Rajiv, mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Indonesia
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Satori diduga menerima uang sebesar Rp12,52 miliar
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Indonesia
NasDem Tunggu Putusan MKD soal Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach
NasDem akan mengikuti seluruh mekanisme sidang etik yang tengah dijalani kedua kadernya tersebut.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
NasDem Tunggu Putusan MKD soal Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach
Indonesia
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
Paloh tidak menampik kemungkinan adanya pertemuan lanjutan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
Indonesia
NasDem Sentil Projo: Setop Bawa-Bawa Pilpres, Fokus ke Masalah Bangsa
Publik sebaiknya tidak lagi terpaku pada persoalan pilpres yang telah usai.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
NasDem Sentil Projo: Setop Bawa-Bawa Pilpres, Fokus ke Masalah Bangsa
Indonesia
Saan Mustopa Pastikan Rusdi Masse masih Kader NasDem, tak Gabung ke PSI
Nama Rusdi tak tercantum dalam jajaran pengurus baru PSI yang dilantik Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
Saan Mustopa Pastikan Rusdi Masse masih Kader NasDem, tak Gabung ke PSI
Indonesia
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Keputusan pembatalan itu dilakukan setelah KPU telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga negara lainnya.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Bagikan