Setiap Bulan Peziarah Ini Kunjungi Makam Sunan Geseng
Sabtu, 05 Maret 2016 -
MerahPutih Budaya- Hampir setiap hari peziarah berdatangan ke makam Sunan Geseng. Mereka yang datang tidak hanya dari pelosok Pulau Jawa, melainkan seluruh daerah Indonesia. Bahkan, pengunjung mancanegara pun sesekali berziarah ke makam yang telah berusia lebih dari 400 tahun ini.
Peziarah umumnya datang sekali atau dua kali saja. Namun, ada pula peziarah yang rutin. Salah satunya Abah Hideung, warga Sukabumi, Jawa Barat.
"Saya hampir tiap bulan ke sini. Ziarah kali ini, di sini ini, saya udah seminggu. Malam kadang ya tidur di sini, kadang di bawah (red, perumahan warga Jolosutro)," kata pria yang mengaku memiliki padepokan di kaki Gunung Salak ini, kepada merahputih.com, di Pemakaman Sunan Geseng, Jolosutro, Srimulyo, Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, Sabtu (5/3).
Komplek pemakaman Sunan Geseng, Desa Jolosutro, Srimulyo, Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta
Abah Hideung datang ke pamakaman Sunan Geseng dengan mengenakan pakaian serba hitam. Ia juga mengenakan sorban hitam. Di tangan kanannya memegang zikir. Di salah satu sisi Abah Hideung terdapat makanan dan air minum mineral.
Ada dua alasan mengapa Abah Hideung rela jauh-jauh dari Sukabumi ke Yogyakarta untuk menziarahi makan Sunan Geseng. Pertama, ia pernah mimpi tentang sunan.
Kedua, ia mendapati kisah Sunan Geseng dan pemakanannya dari orang-orang yang ia kenal di Yogyakarta. "Dari situ saya punya keyakinan, semangat juga, untuk rutin ke sini. Tujuannya mendapat berkah. Selain itu, untuk mencari pelajaran-pelajaran dari pengalaman Sunan ini," tuturnya.
Sunan Geseng merupakan murid Sunan Kalijaga. Ia mendapat tugas menyiarkan Islam di Jawa pesisir pantai. Sebelum diberi gelar "Sunan" oleh Wali Songo, Sunan Geseng bernama Cokro Joyo. (fre)
BACA JUGA: