Sepuluh Provinsi Paling Fatal Kecelakaannya
Jumat, 03 April 2015 -
MerahPutih Nasional- Risiko kecelakaan akan datang di jalan raya bila tidak waspada dan safety riding. Iya, kecelakaan ini menjadi persoalan serius untuk bangsa Indonesia ini. Pasalnya, Tanah Air ini setiap harinya kehilangan 70-an putera puteri akibat musbah di jalan raya.
Di luar faktor penyakit yang menimbulkan kematian, kecelakaan rasanya cukup ganas bila dibandingkan dengan faktor lainnya. Sebut saja misalnya bila dibandingkan dengan kematian akibat narkoba yang setiap hari sekitar 50 jiwa. Lalu, yang mnejadi pertanyaan di sini yaitu, provinsi manakah yang banyak merenggut jiwa?
Menanggapi hal ini Edo Rusyanto, Ketua Umum Road Safety Association (RSA) menjelaskan, berdasarkan data Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri memperlihatkan, pada 2013, ternyata provinsi Jawa Timur (Jatim) merupakan wilayah yang paling rawan. Di wilayah yang berpenduduk sekitar 38,1 juta jiwa ini setiap hari terjadi sekitar 59 kasus kecelakaan. Petaka itu merenggut sekitar 15 jiwa per hari.
"Pada tahun itu kita kerap mendengar bagaimana kecelakaan fatal menimpa wilayah di ujung Pulau Jawa itu. Kasus kecelakaan yang kerap menjadi pemberitaan adalah bagaimana bus angkutan umum terlibat kecelakaan fatal yang merenggut banyak korban jiwa," ucap Edo, Jumat (4/3).
Di posisi kedua adalah provinsi Jawa Tengah (Jateng). Bila dibandingkan jumlah penduduknya, Jateng memang lebih rendah daripada Jatim. Penduduk Jateng tercatat sekitar 32,9 juta jiwa. Nah, kalau soal kecelakaan lalu lintas jalan, di Jateng tercatat 53 kasus kecelakaan setiap hari dan merenggut rata-rata 9 jiwa per hari.
Selanjutnya di peringkat ketiga adalah Jawa Barat (Jabar). Inilah provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia. Namun, untuk urusan kecelakaan provinsi ini menempati posisi ketiga dengan rata-rata 21 kasus kecelakaan per hari. Sedangkan fatalitas yang ditimbulkan merenggut delapan jiwa per hari. (Baca: Hari Perenungan Korban Kecelakaan Sedunia)
"Oh ya, penduduk Jabar tercatat sekitar 46,4 juta jiwa," kata Edo yang hobi touring motor dengan menunggangi Yamaha V-Ixion.
Posisi kecelakaan paling fatal keempat justru terjadi di Sumatera Utara (Sumut). Wilayah yang berpenduduk sekitar 13,2 juta jiwa ini mencatat kehilangan lima penduduk per hari. Angka itu berasal dari 17 kasus kecelakaan per hari yang terjadi di Sumut.
Provinsi kelima terfatal juga berasal dari luar Jawa, yakni di Sulawesi Selatan (Sulsel). Provinsi berpenduduk sekitar 8,1 juta jiwa ini mencatat bahwa setiap hari terjadi 13 kasus kecelakaan yang merenggut sekitar tiga orang per hari.
Sedangkan di urutan keenam berasal dari luar Jawa, yaitu Sumatera Selatan (Sumsel). Wilayah ini kehilangan tiga penduduk per hari akibat enam kasus kecelakaan per hari. Sumsel memiliki jumlah penduduk sekitar 7,4 juta jiwa.
Sementara pada poin ke-7 hingga 10 masing-masing adalah Lampung dengan 5 kasus per hari dan merenggut dua korban jiwa. Lalu, Jakarta sekitar 28 kasus (2 jiwa), Aceh 4 kasus per hari (2 jiwa), dan Riau 4 kasus per hari (2 jiwa).
"Sepuluh provinsi tersebut menyumbang sekitar 71% dari total korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas jalan di Indonesia. Negara mencanangkan target penurunan fatalitas hingga 50% pada 2020 terhitung sejak 2011. Sedangkan hingga 2035 diharapkan terjadi penurunan fatalitas hingga 85%. Target tinggal target jika kita semua tak peduli pada petaka di jalan raya. Bagi para pemangku kepentingan sudah saatnya membuang jauh-jauh ego sektoral sehingga target bersama dapat dicapai. Selamatkan anak bangsa dari petaka di jalan raya," tutup Edo (aku)