Kecelakaan di Tol Jagorawi, Pemerintah Hingga Institusi Terkait Duduk Bersama Cari Keseimbangan
Petugas menangani lokasi kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025). (ANTARA/HO-Damkar Kota Bogor)
Merahputih.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan koordinasi dengan Korlantas Polri terkait kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2 Jalan Tol Jagorawi, Bogor, Jawa Barat. Salah satu penyebab utama kecelakaan tersebut adalah adanya truk ODOL (over dimension dan over load) yang gagal berfungsi dengan baik.
Menteri PU, Dody Hanggodo mengatakan permasalahan terkait ODOL merupakan suatu permasalahan yang dilematis dan kompleks.
Permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan saja, tetapi juga dengan institusi terkait lainnya, termasuk di bidang ekonomi.
“Saat ini, pemerintah dan institusi terkait memang sedang duduk bersama untuk mencari titik keseimbangan. Diharapkan, ODOL dapat berkurang tetapi di sisi lain biaya-biaya tidak perlu naik tinggi, inflasi terjaga dan biaya preservasi jalan juga tidak mengalami kenaikan,” ujar Dody, Rabu (5/2).
Baca juga:
Kemenhub Kumpulkan Bukti Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi 2 Tol Jagorawi Arah Jakarta
Terkait teknis konstruksi, Kementerian PU dan Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah menunggu hasil olah TKP dari Korlantas Kepolisian RI dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan.
Apabila dirasa perlu melakukan penambahan jalur darurat atas kejadian ini, Kementerian PU siap menindaklanjuti rekomendasi teknis.
“Saat ini sedang proses olah TKP. Nanti, dari Korlantas dan KNKT akan memberikan 'judgement' yang lebih bagus dari sisi teknis perjalanan di jalan tol. Seharusnya (dari sisi konstruksi) tidak ada masalah karena jalan tol ini sudah beroperasi bertahun-tahun," ucap dia.
Namun, berdasarkan data dari Weight in Motion yang telah dipasang Jasa Marga, dapat dipastikan penyebabnya karena ODOL. Terkait jalur darurat, Dody menunggu Korlantas dan KNKT untuk memberikan saran dan rekomendasi.
"Karena Kementerian PU juga tidak bisa langsung membuat jalur darurat tanpa ada arahan dan rekomendasi teknis,” ujar Dody.
Baca juga:
Nekat Masuk Tol Jagorawi, Penumpang Motor Tewas Karena Kecelakan
Sebagai bentuk evaluasi dan tindak lanjut, Kementerian PU bersama dengan Jasa Marga dan Kepolisian terkait melakukan penutupan 4 Gerbang Tol, dan hanya memfungsionalkan 4 Gerbang Tol lainnya.
Kementerian PU dan Jasa Marga juga tengah melakukan upaya pelebaran jalan tol untuk memperlancar arus lalu lintas.
“Sebenarnya ini merupakan salah satu bagian dari kesiapan kami untuk mendukung layanan Mudik Lebaran Tahun 2025 dalam beberapa waktu ke depan. Saat ini Jasa Marga sudah melakukan pelebaran jalan, sehingga harapannya dapat kita jaga bersama dan pada saat Mudik Lebaran dapat fungsional,” kata Dody.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Penyebab Jatuhnya Pesawat Jenis GA8 Airvan di Karawang
Aksi Cepat Bhabinkamtibmas Selamatkan Warga Tenggelam Terbawa Arus di Jakarta Utara
Kecelakaan Maut di Cipali Tewaskan 5 Orang, Polisi tak Temukan Jejak Pengereman
Kecelakaan Maut Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Sopir Bus Agramas Diduga tak Konsentrasi
KA Batara Kresna Tertemper Mobil, PT KAI Daop Yogyakarta Tutup 14 Perlintasan Liar
Autopsi RS Polri Pastikan Sopir Taksi Online Tewas 2 Hari Sebelum Ditemukan di Tol Jagorawi
Mahasiswi Universitas Pakuan Jatuh Dari Lantai 3 Gedung FEB, Kampus Terlusuri Penyebabnya
Sopir Taksi Online Depok Tewas Dibuang di Tol Jagorawi, Mobilnya Dibawa Kabur
Pemprov DKI Bakal Tanggung Seluruh Biaya Pemotor yang Tewas Terlindas Mikrotrans
Mayat Driver Taksi Online di Pinggir Tol Jagorawi Diduga Dibunuh Setelah Dirampok