Seniman: Seni Ukir Pahat Relief Paling Sulit

Rabu, 07 Desember 2016 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Budaya - Seni ukir dan seni pahat telah menjadi budaya turun temurun dari leluhur bangsa ini. Keunikan motif khas pahatan nusantara bahkan telah melegenda hingga kerap dijadikan motif khas suatu daerah.

Hampir setiap daerah Indonesia memiliki motif khas warisan nenek moyang dahulu. Seperti motif Jepara, motif pahatan Bali, motif Papua hingga motif Melayu.

Namun dari sekian banyak motif yang pernah diukir oleh perajin ukir pahat Desa Seni Taman Mini Indonesia Indah (TMII), ukir pahat relief terasa paling sulit.

Seniman Desa Seni TMII Setiawan mengaku, kemungkinan tingkat kesulitan dalam memahat ukir relief juga dirasakan seniman lainnya.

"Motif relief paling sulit," ungkapnya kepada merahputih.com, Selasa (6/12).

Diakuinya, kesulitan ukir pahat relief terletak pada bagaimana seniman ukir mampu menyesuaikan dengan karakter wajah yang diukir.

"Yang diukir lagi senyum, marah, tertawa, itu paling sulit. Harus mirip," katanya.

Wajar saja, lanjutnya, motif relief paling mahal dan sangat detail. "Untuk motif relief wajah, di sini bisa mencapai Rp60 juta," ujarnya.

Selain prosesnya yang lama, hingga sekira tiga bulan, bahan yang digunakan harus yang baik dan berkualitas tinggi seperti kayu jati. (Fdi)

BACA JUGA:

  1. Karnaval 'KitaIndonesia' Tampilkan Ragam Atraksi Seni Budaya Nusantara
  2. Bangun Kerukunan Antar Sesama Lewat Seni dan Budaya
  3. Menyulap Sampah Kertas Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi
  4. PSJB Gelar Gebyar Seni dan Budaya Jawa 2016
  5. Lamban Sastra Isbedy Stiawan Gelar Dua Kegiatan Seni

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan