Sempat Frustasi, Perempuan dengan Disabilitas Ini Jadi 'Sociopreneur' Sukses
Sabtu, 06 Juli 2019 -
KETERBATASAN bukanlah alasan bagi kita untuk menyerah pada keadaan. Justru dengan adanya keterbatasan, seseorang mampu menemukan sisi terbaik dari dirinya. Demikian pula yang terjadi pada Angkie Yudistia. Meski dinyatakan tuli sejak duduk di bangku sekolah kelas 2 SD dan kerap menghadapi ujian bertubi-tubi ia tak pernah menyerah. Walaupun sempat frustasi hingga menangis, dara cantik kelahiran 5 Juni 1987 ini terus berusaha bangkit. Kegigihan bahkan membuatnya lulus S1 dan S2 akselerasi sekaligus di London School of Public Relations.

Berbekal pengalaman pahit di masa lalu dan kecerdasannya, perempuan yang kerap disapa Angkie tersebut ingin berkontribusi lebih untuk kaum disabilitas. Menurutnya, orang-orang dengan disabilitas juga memiliki potensi dan perlu memberdayakan diri secara mandiri.
Untuk itu ia pun mendirikan Thisable Enterprise. "Teman-teman disabilitas yang menjadi pengangguran setiap tahunnya semakin banyak. Mereka butuh pekerjaan agar dapat mandiri secara ekonomi," tutur Angkie.
Baca juga:
Semangat Baja Atlet Renang Difabel Laura Dinda
Fahmi Husein Mahasiswa Difabel UGM Raih Penghargaan Design Contest Terbaik
Tak main-main, ia berkeliling dunia untuk mempelajari perkembangan isu disabilitas. Tak peduli jika harus menyeberangi benua, ia ingin mendapatkan bekal yang cukup sebelum mendirikan organisasi Thisable Enterprise tersebut. Pengetahuan mendalamnya akan isu disabilitas kemudian ia kombinasikan dengan ilmu marketing communication yang didapatkan sewaktu mengenyam bangku kuliah S-2.

Delapan tahun setelah sukses menjalankan Thisable Enterprise, ia pun mencoba menggugah kesadaran generasi muda untuk tergerak menjadi seorang sociopreneur sepertinya. "Banyak yang berasumsi kalau sociopreneur itu ngga ada keuntungannya. Itu salah besar. Kita dapat keuntungan sekaligus melakukan hal berarti bagi orang lain. Keuntungan yang didapat dua kali lipat dong," ujarnya.
Salah satu upaya yang ia lakukan adalah dengan meluncurkan sebuah buku tentang sociopreneur. Dalam buku tersebut, ia memberi bekal lengkap untuk menjadi seorang entrepreneur dan mengelaborasikannya dengan kegiatan bernuansa sosial. (avia)