Satgas PDIP Gaungkan Ikrar Perjuangan Kader Banteng dari Yogyakarta

Sabtu, 20 Juli 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Ribuan kader Banteng Jogja menyatakan kesiapan untuk menjaga harkat dan martabat kehormatan PDI Perjuangan (PDIP). Ikrar kader ini juga akan dilakukan oleh kader PDIP di 10 provinsi lainnya.

Pembacaan tiga pokok ikrar kader PDIP menjadi satu tekad untuk terus berjuang menegakkan demokrasi di Indonesia. Sumpah atau ikrar itu disampaikan saat sesi Penggemblengan Kader PDIP Yogyakarta, Sabtu (20/7).

Kegiatan itu disaksikan oleh Komaruddin Watubun yang merupakan Ketua DPP PDIP bidang kehormatan; Ketua DPP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional; Ronny Talapessy, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Pusat Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito; serta Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhie.

Tampak pula Mayjen TNI (Purn) Saud Tamba Tua dan Brigjen TNI Mar (Purn) Donar Rompas. Jajaran PDIP Yogyakarta dipimpin ketuanya Nuryadi, beserta pengurus DPD, DPC, PAC, ranting hingga anak ranting dan Satgas PDIP Yogyakarta.

Baca juga:

PDIP Ingatkan Penyidikan Pada Walkot Semarang Tidak Ditunggangi Alat Kekuasaan

Pembacaan Ikrar itu dipandu oleh Ketua DPC PDIP Yogyakarta Eko Suwanto. Berikut isi ikrar tersebut.

1. Siap bergerak menjaga harkat, martabat dan kehormatan Ketua Umum PDI Perjuangan Prof.Dr. Megawati Soekarnoputri beserta jajaran pengurus dan simbol-simbol partai;

2. Siap menjaga ideologi, marwah dan kehormatan partai, serta lambang lambang partai

3. Siap berjuang dan bergotong royong memenangkan pilkada serentak tahun 2024.”

Komarudin Watubun mengajak seluruh kader PDIP untuk terus bergerak dan berjuang saat merasakan keadilan terusik di negeri ini.

"Ini pangggilan sejarah, gerakan alam, ketika Ibukota Republik ada masalah di Jakarta di awal kemerdekaan, Ibukota dipindah ke Jogja. Kita banteng bergerak dan berjuang dari tanah Mataram kita mulai berjuang," kata Komarudin.

Komarudin menegaskan sebagai landasan gerak perjuangan, nilai dan ajaran Bung Karno penting menjadi pedoman utamanya saat masih ada ketidakadilan terjadi di Republik Indonesia.

Melalui penggemblengan ini, menjadi awal rangkaian peringatan Peristiwa 27 Juli 1996 atau Kudatuli yang akan digelar di berbagai kota di Indonesia.

Baca juga:

PDIP Ogah Bobby dan Khofifah Lawan Kotak Kosong di Pilkada Sumut dan Jatim

"Banteng tidak pernah menyerah untuk berjuang, selama keadilan belum merata, kelak pasti akan petik hasilnya, jangan berhenti. Ke dalam boleh kritik, ada yang berjuang tulus ikhlas, minum air dari tanah Indonesia. Perjuangan pendahulu wajib dilanjutkan," kata Komarudin.

Mengenai rangkaian peringatan Kudatuli, secara keseluruhan akan digelar di 10 provinsi sebagai bagian dari upaya untuk terus berjuang menegakkan demokrasi. Komarudin mengingatkan semua pihak agar tidak lupa sejarah dan tidak berhenti berjuang kala melihat ketidakadilan di negeri ini.

"Kita titip yang muda, pesan Bung Karno, selama masih ada tangisan di gubug derita revolusi belum selesai, jiwa dan sanubari berjuang sampai keadilan berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Komarudin. (pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan