Sanggar Kesenian Gong Si Bolong Simpan Benda-Benda Bersejarah

Kamis, 31 Desember 2015 - Rendy Nugroho

MerahPutih Budaya - Setiap daerah di pelosok Indonesia, tentu memiliki ragam kesenian tersendiri. Para pemelihara benda kuno pun, akan berupaya sekuat tenaga menjaga serta melestarikan benda tersebut agar tidak punah. Sama halnya dengan Sanggar Kesenian Tradisional Gong Si Bolong. Beberapa peninggalan yang diduga ditemukan sejak tahun 1750 masehi, disimpan dan dijaga khusus oleh sang generasi penerus.

Saat menyambangi sanggar tersebut, nampak seorang lelaki tua dengan beberapa kerutan di wajahnya melempar senyum ramah kepada merahputih.com.

Lelaki yang mempunyai nama asli, Buang Jayadi atau Engkong lantas mempersilakan duduk di pelataran sanggar. Tidak sampai di situ, Engkong yang masih gagah itu juga memberikan secangkir kopi hangat untuk diminum.

"Gong Si Bolong itu merupakan kesenian tradisi dari zaman dahulu," ucapnya sebagai pembuka perbicangan di Sanggar Kesenian Tradisional Gong Si Bolong, Jalan Tanah Baru, Gang Empang III no. 9, Depok, Rabu (30/12).

Mendalami serta memainkan gambang keromong, kata Engkong, tidaklah mudah. Apalagi yang dimainkan itu merupakan benda bersejarah. Jadi, harus lebih hati-hati demi menjaga barang tersebut. "Saya belajar sejak masih kecil. Ga gampang. Harus hati-hati, tidak seperti yang biasa," katanya.

Belajar sejak tahun 1952 hingga tahun 1960-an, tentu bukan waktu yang sebentar. Apalagi sebagai penerus, yang mempunyai kewajiban serta tanggung jawab besar untuk melestarikan.

"Dari tahun '52 hingga 60-an belajar. Setelah yang tua pada meninggal, terpaksa saya yang meneruskan. Ini merupakan tanggung jawab yang saya pikul," paparnya. (Ard)

BACA JUGA:

  1. Kisah Mistis di Balik Penemuan Gong Si Bolong Depok
  2. Sambut Tahun Baru, Warga Gelar Festival Kampung Lampion Kali Code
  3. Pasca Razia FPI, Aktivitas di Taman Ismail Marzuki Kembali Normal
  4. Festival Seni Tradisi Pilih 5 Seni Tradisional Terbaik di Yogyakarta
  5. Tari Kolosal Gandrung Sewu Banyuwangi di HUT Korpri

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan