Sales Rumah Negeri Aing Tangguh Demi Bisa Closing

Senin, 20 September 2021 - Ikhsan Aryo Digdo

MASIH pagi buta sudah ada saja pesan broadcast WhatsApp masuk di layar ponsel. Sebut saja 'Mas Gunawan Berkah Properti' identitas pengirim tersebut. "Dijual rumah sertifikat SHM, luas tanah 150 meter persegi, luas bangunan 70 meter, air PAM, daya listrik 1300 watt," begitu potongan isi pesannya.

Gunawan tidak lelah menyebar iklan rumah dijual di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan itu. Bahkan, selain mengirim pesan broadcast, ia juga kerap menulis spesifikasi rumah dengan lengkap dan detail di status WhatsAppnya. Semua ketangguhan berjualan rumah itu ia lakukan demi bisa closing.

Baca Juga:

Tangguhnya Wartawan Koran Pertahankan Eksistensialisme

Closing merupakan akhir dari proses penawaran yang dilakukan oleh seorang sales terhadap konsumen yang sedang diprospek. Itu artinya, pembeli rumah sudah bersedia untuk melakukan pembayaran. Komisi 2,5 persen dari harga rumah sudah di depan mata agen properti pada tahap ini.

Seorang sales perumahan memiliki peran untuk menjual rumah yang dikembangkan oleh perusahaan tempat ia bekerja. Saban hari mereka berjuang untuk mencari konsumennya, demi memenuhi target penjualannya. Ketika mencari konsumen, mereka biasanya melakukannya dari kantor maupun mengadakan pameran di tempat publik seperti mal. Tentunya iklan rumah hariannya juga ia sebar melalui media sosial.

Baik sales pria atau perempuan, dalam menjalankan tugasnya, mereka selalu membawa berbagai barang untuk menemaninya sepanjang hari. Barang-barang ini sudah menjadi kebutuhan utama bagi seorang sales. Tak hanya barang, aspek penampilan pun dibutuhkan bagi seorang sales.

1. Kalkulator

Alat bantu hitung untuk sales. (Sumber: unsplash/recha oktaviani)

Kalkulator digunakan untuk menghitung. Namun, bagi sales kalkulator merupakan hal yang penting untuk dibawa-bawa. Bedanya kalkulator ini tidak digunakan untuk memecahkan rumus pelajaran matematika. Kalkulator ini digunakan untuk menghitung KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

KPR merupakan salah satu produk bank yang cukup populer di masyarakat. KPR diajukan oleh pembeli untuk membantu pembiayaan rumah yang akan dibeli. Jadi, seorang sales perlu menghitung biaya KPR bank, beserta promo, dp, booking fee, sisa dp, dan hitungan lainnya.

Meskipun ponsel memiliki fitur kalkulator, namun bagi sales, kalkulator lebih efektif digunakan untuk menghitung angka dalam jumlah miliaran. Hal ini dikarenakan harga rumah yang jumlahnya sangat fantastis.

2. Ponsel

Selalu sedia hp dalam genggaman. (sumber: unsplash/mia baker)


Ponsel merupakan barang yang sangat penting dan kerap dibawa kemana-mana. Hal ini dikarenakan banyak hal yang dapat kamu lakukan melalui perangkat ini. Seorang sales sangat membutuhkan barang ini untuk menghubungi para konsumennya. Terlebih, di masa pandemi sulit untuk sales dan konsumen bertemu secara langsung.

Ponsel adalah alat komunikasi yang efektif. Para sales rumah selalu meletakkan ponsel di dekat mereka, dengan tujuan untuk segera membalas pesan dari konsumen. Selain itu, mereka juga menggunakan ponsel untuk menarik konsumen melalui kanal sosial media.

3. Pamflet

Sedia pamflet untuk dibagikan kepada konsumen. (sumber: unsplash_david emrich)

Dalam memudahkan promosi dagangannya, biasanya sales selalu menyiapkan pamflet untuk dibagikan. Nantinya, masing-masing sales akan diberikan pamflet oleh atasannya kurang lebih 50 lembar. Kemudian, pamflet ini dibagikan ke rumah-rumah atau di dalam mal ketika ada pameran. Terkadang, pamflet ini juga dibagikan saat ada yang berkunjung ke kantor pemasaran.

Baca Juga:

Kalahkan Diri Sendiri, Bukti Psoriasis Warrior Juga Jagoan Tangguh!

Di dalam pamflet biasa berisikan tipe unit yang dipasarkan, lokasinya, gambaran unitnya, fasilitas, dan terkadang juga dicantumkan harganya. Membagikan ini pun tak sekedar diberikan. Sales juga harus memiliki skill untuk berbicara singkat dan tepat.

4. Pakaian Rapi

Selalu berpakaian rapi dengan setelan jas. (sumber: unsplash/kerenlevand)

Setelah berbicara tentang barang-barang yang selalu berada di dalam tas para sales, kini kita lanjut membahas mengenai penampilan mereka. Seperti pekerjaan kantoran lainnya, mereka kerap mengenakan pakaian rapi bagi perempuan maupun pria. Bagi perempuan, mereka cenderung mengenakan pakaian setelan, kemeja putih, dan jas warna netral seperti hitam dan abu-abu. Begitu juga yang diterapkan pada pria.

Bedanya pria menggunakan celana bahan panjang. Untuk tampil menarik, sales perempuan akan menggunakan riasan. Nyatanya, cara berpakaian seseorang dapat menunjukan kepribadian orang tersebut, dan juga dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Pada pakaian mereka juga tidak lupa ditempelkan pin, atau tanda pengenalnya.


5. Pantofel

Sepatu khas orang kantoran. (sumber: unsplash/jiaye)


Pantofel merupakan sepatu dengan platform yang tinggi, dan menjadi ciri khas dari pekerja kantoran. Sepatu ini berbahan kulit, serta berwarna hitam mengkilat. Jenis sepatu ini tidak akan membuat para penggunanya cepat lelah, karena ukuran haknya yang berbentuk persegi.

Ketika pakaian setelan dipadukan dengan sepatu pantofel, tampilan mereka akan terlihat kasual dan lebih rapi. Sepatu pantofel didesain sederhana dan atasnya tertutup dengan sempurna, sehingga tidak mudah lepas. (cil)

Baca Juga:

Relawan COVID-19, Jagoan Tangguh Walau Virus Menyerang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan