Kunjungi MAPPI, Mahasiswa Malaysia Tambah Wawasan Profesi Penilai


MAPPI terima kunjungan mahasiswa dari Malaysia.(foto: dok MAPPI)
MERAHPUTIH.COM - MASYARAKAT Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) menerima kunjungan 18 mahasiswa dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Syah Alam, Malaysia, di 18 Office Park, Jakarta Selatan, Selasa (10/12). Kehadiran mereka disambut hangat Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) MAPPI Budi Prasodjo, Ketua II DPN Wahyu Mahendra beserta sejumlah pengurus pusat MAPPI.
“Ini merupakan tindak lanjut kerja sama yang sudah disepakati antara MAPPI dan UiTM tentang pengembangan sumber daya manusia dan riset. Salah satunya mereka ingin tahu pengembangan SDM di MAPPI itu,” terang Wahyu Mahendra dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com.
Wahyu mengatakan para mahasiswa UiTM sangat antusias berdiskusi terkait dengan profesi penilai di Indonesia, khususnya tentang pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM penilai sesuai dengan klasifikasinya, seperti Penilai Properti, Penilai Bisnis, Penilai Sederhana maupun Penilai Personal Properti. “Pendidikan dari setiap klasifikasi itu apa saja,” tuturnya.
Pengembangan SDM di MAPPI, menurut Wahyu, dilakukan lewat pendidikan dan pelatihan. Sementara itu, untuk bidang riset atau penelitian, baik MAPPI maupun UiTM masih dalam proses mengemas format yang terbaik.
Kerja sama bidang pengembangan SDM dan riset ini diharapkan dapat menjalin hubungan baik antara pelaku usaha penilaian di Malaysia dan Indonesia. “Jadi regional connecting antara penilai di Malaysia dan Indonesia bisa nyambung,” pungkasnya.
Baca juga:
Pada 2025 UiTM akan mengundang MAPPI kembali untuk berbagi tentang penilaian dan pengenalan profesi penilai di hadapan para mahasiswa jurusan penilaian.
Selain kunjungan studi ke MAPPI, para mahasiswa yang didampingi dua dosen dari UiTM tersebut juga melakukan studi banding properti ke Bumi Serpong Damai (BSD) City dan pada hari berikutnya akan melakukan studi banding ke Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kota Bandung, Jawa Barat.
Ketua I DPN MAPPI Dewi Smaragdina menambahkan, selain belajar mengenai penilaian, para mahasiswa juga berkesempatan menambah wawasan terkait dengan pengelolaan organisasi asosiasi profesi penilai.
“Mereka mendapatkan wawasan juga bagaimana Indonesia mengembangkan profesi penilai di bawah asosiasi MAPPI dan bagaimana para pengembang besar di Indonesia ini mengembangkan propertinya dalam skala besar juga melalui city concept di commercial area dengan properti seperti hotel, ritel, perkantoran, dan sebagainya,” tutup Dewi.(*)
Baca juga:
4 Wisata Edukasi di Kota Tangerang untuk Liburan Akhir Pekan
Bagikan
Berita Terkait
Mensos Tidak Bakal Tolerir 3 Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Pastikan Sanksi Tegas

Aksi Demonstrasi Bikin Suasana Kurang Kondusif, Beberapa Sekolah Terapkan PJJ pada Senin (1/9)

Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator

Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah

Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan

UOB My Digital Space Bekali 90 Ribu Pelajar Indonesia dengan Keterampilan Digital, Gandeng Ruangguru sebagai Mitra

Pramono Berikan Bantuan Pemutihan Ijazah kepada 1.897 Peserta Didik Senilai Rp 7,6 Miliar

Komisi X DPR: Pidato Presiden Peta Jalan Konkret Memajukan Pendidikan Indonesia

5 Janji Presiden Prabowo untuk Pendidikan Indonesia, dari Sekolah Rakyat hingga Beasiswa Kedokteran
