Saat Megawati Bingung Ibu-ibu Belanja Pakaian Baru Tapi Harus Antre Dapatkan Minyak Goreng
Kamis, 21 April 2022 -
MerahPutih.com - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam kegiatan 'Kick Off & Talkshow Pembentukan BRIDA' yang ditayangkan akun YouTube BRIN Indonesia, Rabu (20/4).
Dalam sambutanya, Ketua Dewan Pengarah BRIN ini, merasa bingung dengan kondisi saat ini. Ibu-ibu, kata dia, bisa belanja pakaian baru ke pasar. Tetapi di saat yang sama antre untuk mendapatkan minyak goreng murah.
Baca Juga:
Megawati Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024
"Saya lihat di pasar-pasar sekarang akibat sudah dilepaskannya aturan PPKM, ibu-ibu berbondong-bondong beli baju baru dan lain sebagainya. Padahal di lain sisi, itu yang sendiri bingung, mereka antre minyak goreng," ujarnya.
Menurut Megawati, situasi ini menarik untuk dikaji dan diriset secara mendalam. Hal ini untuk memastikan apakah Indonesia sudah jatuh ke alam depresi. Megawati berpendapat, Indonesia belum masuk ke alam depresi tersebut.
"Ini harus diriset, why? Apakah benar kita jatuh ke arah depresi? No, No, No, tiga kali yah, tidak, tidak, Tidak. Tentu dari sisi politik, coba belum apa-apa saja duh demo-demo, saya pikir anak sekarang ini ngerti apa enggak to yo?," kata dia.
Megawati membandingkan situasi saat dirinya menjadi Presiden 2001-2004. Dia mengaku saat itu menjadi presiden karena kebutuhan agar Indonesia bertahan menghadapi krisis keuangan global.
"Waktu krisis saya menjadi presiden, saya kan jadi presiden karena kebutuhan harus memperbaiki Indonesia jangan jatuh dalam krisis yang ada, alhamdulillah dapat keluar," imbuhnya.
Karena itu, Ketum PDI Perjuangan (PDIP) ini berpesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak takut dengan situasi pandemi COVID-19 saat ini. Pasalnya, dia yakin Indonesia akan bangkit.
"Saya bilang (kepada Presiden Jokowi) jangan takut, saya sudah menghadapi krisis global keuangan, dan kita Indonesia survive. Sekarang ini pandemi bukan krisis keuangan, jadi Bapak tinggal pilih. Kalau menurut saya, pilih kesehatan rakyat dulu, tangani pandeminya, pasti kita akan keluar, buktinya sampai sekarang kita survive," katanya.
Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) merupakan entitas baru, unit di bawah Pemerintah Daerah. Pembentukan dan programnya dikoordinasikan dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kehadiran BRIDA ini, diharapkan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi, organisator, dan kolaborator untuk memecahkan permasalahan berbasis riset. Saat ini ada beberapa daerah yang sudah atau sedang melakukan proses membentuk BRIDA, antara lain Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Jawa Tengah.
Hingga akhir tahun 2022 ini setidaknya ada 50 BRIDA yang ditaregetkan terbentuk di seluruh wilayah Indonesia.
"BRIDA merupakan mitra di daerah yang memiliki arti penting untuk membantu penguatan pengambilan kebijakan berbasis riset, serta penguatan ekosistem riset dan inovasi bisa terjadi di seluruh level pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta masyarakat luas,” kata Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. (Pon)
Baca Juga:
Megawati: Indonesia itu Zamrud Khatulistiwa