Rupiah Melemah, Ketua DPR: Jangan Saling Menyalahkan

Rabu, 05 September 2018 - Fadhli

MerahPutih.com- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengingatkan kepada semua pihak agar tidak saling menyalahkan atas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dia berharap semua pihak melakukan tindakan nyata untuk mengatasi melemahnya nilai tukar rupiah.

"Kita harus percaya bahwa fundamental ekonomi kita cukup kuat dengan politik yang relatif stabil," kata Bamsoet dalam siaran persnya, Rabu (5/9).

Sehubungan dengan itu, Politisi Golkar ini mendorong agar Komisi XI DPR meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia untuk segera menyiapkan langkah-langkah antisipatif dan menerapkan kebijakan yang menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Dia juga mendesak Komisi VI DPR meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk membuat kebijakan yang dapat membantu pelaku usaha mendapatkan bahan baku industri, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga pelaku usaha dapat meningkatkan hasil produksi dan nilai ekspor.

Seorang petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Pusat BNI Jakarta, Senin (12/10). (Foto Antara/Wahyu Putro A)

Lebih lanjut, Bamsoet juga meminta Kementerian Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Kemenkop UMKM), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk membantu pelaku usaha penghasil bahan baku dengan cara memberi kemudahan investasi. Dengan begitu, para UMKM mampu bertahan untuk memproduksi dan meningkatkan kualitas serta kuantitas bahan baku industri sehingga pelaku industri dapat mengurangi impor untuk mendapatkan bahan baku.

"Saya harap Komisi VI DPR ingatkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengimbau BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk berperan dalam menghadapi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Salah satunya dengan saling bersinergi dalam hal promosi produk dan penggunaan produk dalam negeri," imbaunya.

Di samping itu, dia mendorong agar pemerintah segera merealisasikan kebijakan pembatasan impor terhadap 900 jenis barang konsumsi. Langkah ini untuk mengurangi defisit neraca pembayaran yang menjadi salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dan berdampak negatif kepada pelaku usaha industri. (*)

Baca Berita Aktual Lainnya: Rupiah Terus Melemah, Ini Penjelasan Sri Mulyani Perihal Kondisi Perekonomian Nasional

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan