Rugi USD3,2 Miliar, Starbucks Akan Tutup 400 Gerai
Jumat, 12 Juni 2020 -
WABAH virus Corona berdampak ke semua orang. Selain harus hidup dalam ketakutan, rencana-rencana yang telah lama disusun juga banyak yang harus batal atau tertunda.Bahkan tidak hanya terjadi pada kita. Para perusahaan raksasa dunia juga merasakan kerugian yang sangat besar.
Starbucks, perusahaan kedai kopi yang telah mendunia ini juga merasakan dampaknya. Pada Kamis (11/6), Starbucks mengumumkan bahwa perusahaan mereka mengalami kerugian USD3,2 miliar atau sekitar Rp46 triliun. Dilansir dari CNBC, saham Starbucks menurun sebanyak 3% pada Rabu (10/6).
Baca juga:
Keuntungan Disney Menurun 91% Karena Pandemi COVID-19, CEO Tetap Percaya diri
Kerugian ekstra yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 ini membuat Starbucks harus menutup ratusan gerainya. Menurut CNN, Starbucks berencana untuk menutup 400 gerai di Amerika Serikat dan Kanada selama 18 bulan ke depan.

Selama pandemi COVID-19 berlangsung, gerai Starbucks di seluruh dunia hanya menyediakan makanan dan minuman melalui pick-up dan drive-thru, termasuk Indonesia. Promo yang diberikan juga semakin banyak karena bersaing dengan bisnis-bisnis kopi lainnya yang semakin menjamur.
Baca juga:
People memuat dalam artikelnya bahwa Starbucks telah berencana untuk fokus pada pembelian pick-up (ambil sendiri) dan to-go services jauh sebelum pandemi COVID-19 berlangsung. Laman CNN menuliskan Starbucks akan membuka sekitar 300 gerai di Amerika Utara yang hanya menyediakan layanan untuk dibawa pulang.

"COVID-19 sesungguhnya telah memperbolehkan kami untuk mempercepat rencana yang telah ada di dalam agenda," ungkap representatif Starbucks kepada CNN.
Kerugian juga dirasakan oleh Disney. Bulan lalu, Disney mengalami penurunan keuntungan sampai 91% karena 12 taman bermainnya di seluruh dunia harus tutup karena penerapan social distancing.
Jika Starbucks di Indonesia tidak lagi menyediakan tempat nongkrong, apakah kamu akan tetap mengonsumsi kopinya? (shn)
Baca juga: