Keuntungan Disney Menurun 91% Karena Pandemi COVID-19, CEO Tetap Percaya diri


Para Disney princess. (Foto: Cinema Blend)
MULAI dari Mickey Mouse, Donald Duck, Belle dari Beauty and the Beast, sampai Simba dari The Lion King, berbagai karakter Disney pastinya sudah dikenal oleh orang-orang dari seluruh dunia.
Hadir sejak 1923, saat ini Disney duduk pada urutan ke-13 sebagai perusahaan yang paling kuat di dunia menurut Forbes. Meskipun begitu, besarnya kekuatan perusahaan asal California ini nampaknya tidak membuatnya kebal terhadap dampak dari virus Corona.
Baca juga:
Pada Selasa (5/5) lalu, Disney melaporkan bahwa perusahaannya mengalami penurunan profit sebesar 91 persen untuk periode akhir Maret. Padahal di tahun sebelumnya, jumlah keuntungan Disney di bulan Maret akhir mencapai USD 5,4 miliar atau sekitar Rp 81,6 triliun. Akibat pandemi COVID-19, keuntungan Disney pada akhir Maret 2020 turun drastis menjadi USD 475 juta atau sekitar Rp 7,1 triliun.
Diperkirakan, fenomena ini terjadi karena beberapa faktor. CNN melaporkan bahwa sebagian kerugian dikaitkan dengan besarnya dana untuk peluncuran platform streaming berbayar dari Disney yaitu Disney+.

Faktor terbesar lain dari fenomena ini diperkirakan karena tutupnya taman bermain Disney sejak virus corona mulai mewabah. Guna mencegah penyebaran, Disney harus menutup 12 taman bermain di seluruh Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Laman Hypebeast melaporkan bahwa penutupan ini mengakibatkan pemerosotan keuntungan sebesar 58 persen, yaitu sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 15.1 triliun.
Baca juga:
Lelaki Ini Melakukan Self-Quarantine di Disney Park yang Sudah Terbengkalai Sejak 1999
Saham perusahaan Disney juga turun sebanyak 2 persen dalam perdagangan setelah jam kerja, dengan pengumuman bahwa dividen tidak akan dibayarkan pada setengah tahun pertama di 2020. Messi demikian, Bob Chapek, CEO Disney saat ini merasa tetap percaya diri meskipun keuntungan Disney menurun drastis.
"Disney telah berulangkali menunjukkan bahwa kita sangat ulet, didukung dari kualitas cerita kami dan afinitas yang kuat dari para konsumen terhadap brand kami," ungkapnya. Chapek sendiri baru saja menjabat sebagai CEO pada 25 Februari lalu menggantikan Bob Iger yang telah menjabat dari tahun 2005.

Iger pun buka suara terkait masalah yang diakibatkan oleh pandemi corona ini. "Sebagai seseorang yang telah hadir untuk beberapa waktu, dan memimpin perusahaan melewati hari-hari yang sulit selama 15 tahun terakhir, aku memiliki keyakinan absolut dalam kemampuan kami melewati periode waktu yang menantang ini, dan pulih dengan sukses," ungkap Iger. (Shn)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Selamatkan Putrinya yang Jatuh ke Laut, Seorang Ayah Melompat dari Kapal Pesiar Disney Dream

Ciputra Artpreneur Gelar Konser Film 'Beauty and the Beast' dengan Iringan Musik Orkestra Langsung

Film Disney Pixar 'Elio': Perjalanan ke Luar Angkasa untuk Menemukan Teman, Simak 3 Fakta di Baliknya

Marvel Studios Umumkan Penayangan 'Avengers: Doomsday' Diundur hingga Akhir 2026

Film Live-Action 'Lilo & Stitch' Laris Manis, Raup Keuntungan Rp 1,8 Triliun dalam Sepekan

3 Serial hingga Film Ramah Anak Bakal Dirilis Juni 2025, Live-Action 'How To Train Your Dragon' Jadi yang Paling Dinanti

Review Live Action 'Lilo & Stitch' Disney: Manis, Haru, Tapi Kurang Bumbu Humor

3 Fakta yang Jarang Diketahui soal Produksi Film Live-Action 'Lilo and Stitch'

Main ke Stitch Summer Invasion, ini 4 Aktivitas Seru yang Bisa Kamu Lakukan

Main Bersama si Makhluk Angkasa Luar Biru di Stitch Summer Invasion, Bisa Bangun Core Memory Nih
