Roket China Pecah di Orbit, Tinggalkan Puing di Luar Angkasa

Kamis, 15 Agustus 2024 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Lebih dari 50 pecahan sampah luar angkasa terdeteksi setelah peluncuran roket China. Hal ini menimbulkan risiko bagi satelit di orbit rendah Bumi.

Pada 6 Agustus, China meluncurkan roket Long March 6A yang membawa 18 satelit pita lebar sebagai bagian dari rencana megakonstelasi mirip Starlink milik SpaceX.

Roket ini diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan, Tiongkok utara, dengan satelit ditempatkan pada orbit kutub sekitar 800 kilometer di atas Bumi, demikian diungkapkan Gizmodo, beberapa hari lalu.

Baca juga:

Elon Musk Sebut Starlink Sudah Aktif di Rumah Sakit Gaza

Namun, bagian atas roket tersebut dilaporkan pecah setelah satelit diluncurkan. Slingshot Aerospace, perusahaan pelacak antariksa, mencatat lebih dari 50 serpihan puing yang membentuk ancaman serius bagi satelit lain di ketinggian serupa.

Ini adalah tahap pertama dari rencana China untuk meluncurkan 14.000 satelit guna meningkatkan layanan pita lebar, namun insiden ini mengindikasikan potensi masalah di masa depan.

Baca juga:

Jejak Kecil Dinosaurus di China Barat Laut

Ini bukan pertama kalinya Long March 6A menyebabkan masalah di orbit Bumi. Pada November 2022, bagian atas roket yang sama juga pecah, menciptakan awan besar berisi 350 pecahan.

Pecahan ini hampir mengenai satelit Starlink milik SpaceX, meski tidak ada kerusakan yang dilaporkan. Insiden terbaru ini menekankan pentingnya kepatuhan pada pedoman mitigasi sampah antariksa dan perlunya sistem pelacakan objek di luar angkasa. (waf)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan