Ribuan Anak Sekolah Banten Ramai-ramai Surati Presiden Jokowi
Rabu, 04 Mei 2016 -
MerahPutih Nasional - Ribuan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah di Kampung Sampang, Desa Susukan, Kecamatan Tirtayasa ramai-ramai menulis surat untuk Presiden Joko Widodo.
Ada banyak harapan dan cita-cita yang diungkapkan melalui tulisan oleh anak-anak tersebut. Diantaranya ada yang mengungkapkan cita-citanya, yaitu menjadi guru, seperti yang diungkapkan Sihab Rizki.
"Jadi guru buat bantu presiden," ujar Sihab kepada merahputih.com, Selasa (3/5) di Kampung Sampang, Serang.
Saat ditanya awak media apa yang dimaksudnya dengan membantu presiden, Sihab hanya tersenyum sambil sesekali menyenggol badan teman dengan pundaknya. Barangkali yang dimaksudnya adalah, jika ia menjadi guru maka ia dapat membantu presiden memberantas kebodohan, sehingga ia berperan memajukan bangsa Indonesia.
Didampingi guru-gurunya, anak-anak SD sibuk menulis surat untuk presiden Jokowi (Foto: MP/Sucitra De)
Siswa lainnya, Busro, dalam suratnya menuliskan cita-citanya yang ingin menjadi pilot, Busro pun menuliskan keinginannya untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. "Cita-cita menjadi pilot, harapan saya kepada presiden semoga datang ke sekolah saya," tulisnya.
Aktivitas literasi yang dilakukan di beberapa titik seperti ruang-ruang kelas dan lapangan sekolah tersebut, didukung oleh perusahaan bolpoin terkemuka PT Standardpen Industries yang telah beroperasi di tanah air lebih dari setengah abad, CEO perusahaan tersebut Megusdyan Susanto mengatakan, surat-surat tersebut nantinya akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
"Banten merupakan Provinsi ke empat yang dikunjungi Standard Pen setelah sebelumnya mendatangi anak-anak lingkar Gunung Sinabung, Taman Nasional Halimun Bogor-Sukabumi, dan di Jakarta," ujarnya.
Sebagian anak sedang asyik menuliskan cita-cita dan harapannya (Foto: MP/Sucitra De)
Menulis surat untuk presiden, merupakan bagian dari program Satu Juta Bolploin untuk Anak Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk membantu mengembalikan selmangat anak-anak menjalani pendidikan, selain itu, ingin mempertahankan tradisi lama menulis yang selama ini mulai ditinggalkan.
Berdasarkan data UNESCO tahun 2015, masyarakat Indonesia masih rendah. Minat baca Indonesia sebesar 0,01 persen atau hanya satu berbanding 10 ribu. Data itu juga menyebutkan, sekitar 51 ribu jiwa warga Banten masih buta huruf.
"Karenanya kami turun tangan, ke daerah-daerah yang memungkinkan kami datangi, mudah-mudahan anak-anak Indonesia termotivasi untuk berbudaya menulis," jelasnya.(Ctr)
BACA JUGA:
- Sate Bandeng Racikan Chef Istana Kesultanan Banten Hanya Ada di Serang
- Sambel Burog Kuliner Khas Serang Berbahan Kulit Melinjo
- Nongkrong Berkelas Ramah Kocek di Jalan Veteran Serang
- Yuk, Sejenak Teduhkan Hati di Gunung Santri Serang
- Kafe Akurasa Tempat Nobar Favorit di Kota Serang