Reformasi Polri Didorong Lebih Dalam: Fokus pada Moral, Etika, dan Profesionalitas

Kamis, 27 November 2025 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Upaya mereformasi institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus digencarkan. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri, Irjen Eko Rudi Sudarto, menekankan bahwa transformasi reformasi Polri harus dilakukan secara lebih mendasar dan tidak berhenti pada pembaruan struktur organisasi.

“Transformasi Polri harus dibangun di atas keberanian moral, etika, dan keteladanan,” ujar Eko dalam acara diskusi di Jakarta, dikutip Rabu (27/11).

Ia menilai bahwa pembenahan internal membutuhkan kepemimpinan yang berani mengoreksi diri sebagai bagian penting dalam memperkuat integritas kelembagaan.

“Ini penting dalam memperkuat integritas kelembagaan,” tegasnya.

Baca juga:

Komisi Percepatan Reformasi Polri Bakal Libatkan Tim Internal Polri di Setiap Rapat

DPR Dukung Langkah Prabowo Bentuk Komite Reformasi Polri, Dorong Transparansi dan Akuntabilitas

Komite Reformasi Polri Diharap Fokus pada HAM dan Akuntabilitas, Bukan Retorika Politik Semata

Sementara itu, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej, menyoroti bahwa budaya etis harus menjadi fondasi moral dalam reformasi Polri. Menurutnya, prinsip to serve and to protect harus tercermin dalam setiap tindakan anggota Polri di lapangan.

“Solidaritas internal harus memperkuat profesionalitas dan kepatuhan hukum, bukan menjadi ruang untuk menutupi pelanggaran,” tegas Omar.

Ia juga mengingatkan bahwa tantangan Polri ke depan semakin kompleks, mulai dari kepercayaan publik, tantangan moral aparat, pemanfaatan teknologi untuk transparansi, hingga penguatan community policing.

“Perubahan Polri dimulai dari nilai-nilai etika yang menyertainya,” ujar Omar. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan