Rantai Hingga Penjara Buatan untuk Pesta Seks Homo Kelapa Gading
Senin, 22 Mei 2017 -
Penyedia jasa prostitusi homo di Kelapa Gading tak hanya menyediakan hiburan tari telanjang atau striptis oleh laki-laki. Di ruko tiga lantai itu juga disediakan fasilitas 'sex toy' berupa rantai untuk mengikat bagian tubuh seperti tangan, kaki, leher serta bagian tubuh lainnya.
"Ini betul ada rantai digunakan para penari striptis. Kemudian setiap masuk setelah bayar Rp185 ribu mereka dipersiapkan fasilitas termasuk kondom sekaligus pelicin," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Dwiyono di Mapolda Metro, Jakarta Utara, Senin (22/5).
Dari foto-foto yang beredar dari Polres Jakarta Utara, tampak beberapa 'fasilitas' untuk penikmat sex dengan kekerasan atau BDSM (bondage and discipline, dominance and submission, sadism and masochism). Rantai berbentuk segitiga dilengkapi dengan sabuk kulit untuk mengikat orang yang tengah dieksekusi.
Ada pula replika ruang tahanan di dalam ruko tiga lantai itu. Ruang 'tahanan' itu dilengkapi dengan kasur, untuk melakukan hubungan sesama jenis. Penjara itu juga dilengkapi dengan kelambu berwarna hijau. Baik tempat BDSM maupun penjara, keduanya dalam keadaan gelap.

Polisi sendiri mengakui bahwa tempat eksekusi di ruko itu dalam keadaan gelap saat digerebek semalam. Namun, meski gelap ternyata ada pasangan yang tengah asyik menggunakan 'fasilitas'.
"Mereka striptis ada empat orang. Empat ini penari utama. Ada dua lagi tamu yang bersedia untuk menari," kata Kasatreskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Nasriadi.
Bahkan, tak jarang penyedia prostitusi membagikan kaos-kaos bertemakan superhero bagi para penari striptis untuk dipakai saat berhubungan.
"Kostum-kostum ini untuk variasi striptis mereka. Sudah disiapkan juga oleh mereka. Itu program mereka sendiri. Jadi mereka hanya menyewa striptis dengan dibayar," kata Nasriadi. (Ayp)
Baca juga berita terkait penggerebekan tempat prostitusi homo di Kelapa Gading: Tarif Penari Homo di Atlantik Fitnes Dibayar Rp1,2 Juta Sekali Tampil